Dirut Perum Jasa Tirta II Canangkan Transformasi di Berbagai Aspek
JAKARTA – Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II menyapa rekan media dalam acara Ngopi BUMN (Ngobrol Pagi Bersama BUMN), yang mengambil tema “Air atau Mati, Transformasi Jasa Tirta II”, dimana kegiatan tersebut berlangsung di Synergy Lounge Lantai 3 Kementerian BUMN, Senin (25/11/19).
Sementara itu Direktur Utama Perum Jasa Tirta II Saefudin Noer menjelaskan mengenai pencapaian Jasa Tirta II dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah kerjanya melalui kegiatan operasi dan pemeliharaan, konservasi, dan kampanye kebersihan lingkungan.
Salah satuanya Waduk Jatiluhur yang digunakan untuk mengairi kawasan pertanian di Jawa Barat, yang merupakan salah satu daerah lumbung padi nasional.
“Air (Waduk Jatiluhur) ini 90 persen digunakan untuk irigasi di wilayah utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi, Subang, dan sekitarnya) sekitar 240 ribu hektar persawahan,” kata Saefudin kepada wartawan.
Lebih jauh Direktur Utama Perum Jasa Tirta II mengungkapkan, pengelolaan irigasi merupakan program penting untuk meningkatkan produktifitas para petani di kawasan itu.
“Mengapa begitu penting? Karena di sana ada 240 ribu hektar lebih yang harus dijamin musim tanamnya dua kali dalam setahun dan kita ingin menyuplai agar panennnya dua kali setahun minimal,” ujarnya.
“Kita targetkan tujuh ton perhektar dua kali panen x 240 ribu, berarti kita mampu turut serta menyediakan cadangan pangan nasional. Berarti fungsi utama irigasi yaitu untuk menyangga ketahanan pangan nasional yang dilakukan Perum Jasa Tirta II,” paparnya.
Sementara itu, bila dimonetisasi, sumbangsih Jasa Tirta II untuk ketahanan pangan mencapai triliunan rupiah pertahun.
Dengan pencapaian itu, Saefudin Noer melihat Jasa Tirta II perlu meningkatkan kinerja perusahaan dengan mencanangkan transformasi di berbagai aspek.
Ia berharap, dengan transformasi ini, Jasa Tirta II mampu menjaga konservasi lingkungan, memitigasi kekeringan, manajemen banjir, mengurangi potensi konflik SDA, serta energi baru dan terbarukan.
“Itu hope kami. Kami memulainya dari situ. Orang menyebutnya cita-cita. Saya bilang masa depan. Transformasi kami dimulai dari masa depan. Hal ini penting momentumnya untuk memastikan bahwa benefit perusahaan ini terus dirasakan masyarakat selain profitnya” tambah Saefudin Noer.(ilham)