Kemenperin Dorong Penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi Menunjang Industri 4.0
JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penggunaan TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) dalam pelaksanaan Industrk 4.0, yang sedang dijalankan Indonesia saat ini.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah membuat program Palapa Ring yaitu jaringan kabel serat optik sebagai tulang punggung internet berkecepatan tinggi yang mencakup wilayah Indonesia Barat, Tengah dan Timur.
“Proyek Palapa Ring ini amat sangat menunjang perwujudan Industri 4.0 dimana pelaksanaannya sangat membutuhkan jaringan internet berkecapatan tinggi ini,” kata Direktur Industri Elektronika dan Telematika Ditjen ILMATE Kementerian Perindustrian Janu Suryanto dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk “Menuju Indonesia Merdeka Sinyal”, yang berlangsung di Ruang Serba Guna, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Rabu (10/4/2019) lalu.
Lebih jauh Direktur Industri Elektronika dan Telematika Ditjen ILMATE Kementerian Perindustrian menjelaskan, Palapa Ring ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan layanan jaringan serat optik sebagai backbone bagi sistem telekomunikasi nasional yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Sebuah proyek serat optik sepanjang 36,000 km di 440 kota di Indonesia, demi mendukung tercapainya akses internet berkecepatan tinggi yang merata di tahun 2019.
”Dengan selesainya Palapa Ring di 2019, diharapkan permasalahan konektivitas di Indonesia bisa terselesaikan. Dengan begitu, maka tidak akan ada permasalahan dalam konektivitas IoT baik dengan konektivitas langsung (dari end device ke server/cloud) atau dari gateway ke server atau cloud,” tambahnya.
Menurutnya, Internet of Things (IoT) merupakan salah satu teknologi fundamental dalam implementasi Industri 4.0. Industri Internet of Things (IoT) di Indonesia saat ini mulai tumbuh, dimana para pemain IoT memanfaatkan berbagai teknologi dan frekuensi yang sudah dapat digunakan, baik licensed maupun unlicensed seraya menunggu aturan alokasi frekuensi dari regulator.
”Dengan adanya internet of things (IoT), sejumlah industri tengah bertransformasi memanfaatkan teknologi digital dan internet dalam menopang proses produksinya agar lebih terintegrasi, efisien, dan produktif. Jadi, tentunya apabila infrastruktur digital ini sudah terbangun, kami meyakini industri manufaktur kita bisa berdaya saing tinggi guna meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” paparnya lagi.
Kehadiran Palapa Ring secara bertahap akan memeratakan kecepatan internet di seluruh Indonesia. Ketersediaan internet cepat diharapkan mengakselerasi inklusi masyarakat ke dalarn aktivitas ekonomi digital, seperti Fintech dan E-Commerce juga dapat berkembang dengan lebih mudah, tambahnya. (rls/van)