Swab Antigen Pasca Mudik Lebaran di Kecamatan Limo
DEPOK – Upaya memutus penyebaran Covid-19 di Kota Depok terus dilakukan pasca libur mudik Lebaran. Salah satunya di Kecamatan Limo, Kota Depok, dengan melakukan swab antigen bagi warganya.
Imbauan Wali Kota Depok terkait pemeriksaan swab antigen bagi warga masyarakat pasca mudik Lebaran, terus dilaksanakan oleh Kecamatan Limo hingga 31 Mei 2021.
Suasana Aula Kecamatan Limo
sejak awal pasca Lebaran 16 – 24 Mei, hingga diperpanjang sampai 31 Mei 2021 terus di datangi warga yang ingin melakukan swab, untuk mengetahui apakah warga tersebut tertular Covid-19 atau negatif.
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 (PPC) Kecamatan Limo, Ahmad Ubaidillah mengungkapkan, sejak dikeluarkannya imbauan agar warga yang kembali usai mudik Lebaran wajib memiliki keterangan sehat, maka pihaknya terus berkoordinasi dengan RT, RW, Lurah maupun Kampung Siaga Tangguh Jaya (KSTJ) untuk menghimpun data warga yang kembali dari mudik.
“Bicara swab antigen gratis, ini merupakan antisipasi pasca mudik Lebaran, ini perintah dari pimpinan agar warga yang mudik harus di swab antigen, sehingga dapat diketahui mereka saat kembali dalam kondisi sehat atau tidak,” kata Ahmad Ubaidillah, saat di temui ruang kerjanya, Kecamatan Limo, Senin (31/5/2021).
Kepala Satgas PPC Kecamatan Limo juga menjelaskan, warga yang kembali dari mudik Lebaran, wajib melakukan swab. Sebab kita tidak tahu daerah tempat asal warga itu, apakah daerahnya bebas Covid-19, seperti zona hijau, kuning, orange atau merah, ujarnya.
Ahmad Ubaidillah menyebutkan, Kecamatan Limo telah melakukan kegiatan swab ini, sejak awal tanggal 16 -24 Mei dan diperpanjang hingga 31 Mei 2021.
“Alhamdullilah antusias masyarakat melalui pendekatan baik itu dari Polsek Cinere, Koramil, Babinsa disetiap Kelurahan, Lurah, RT dan RW, jumlah warga yang datang untuk melakukan swab antigen ini cukup tinggi, kurang lebih sebanyak 541 warga,” ungkapnya.
Ini merupakan kesadaran yang tinggi bagi warga, untuk menghindari penyebaran Covid – 19 dilingkungan keluarga maupun tempat tinggalnya.
Diakuinya, pihaknya tidak dapat memastikan berapa jumlah pemudik, maka kita bersama Tiga Pilar semaksimal mungkin mendata, kalau ada warga yang ketahuan mudik dan tidak datang untuk swab atau tidak dapat menunjukkan surat keterangan sehat, dilakukan dengan sistem jemput bola, jelasnya.
Kepala Satgas PPC Kecamatan Limo menyebutkan, di wilayahnya terkait dengan Covid-19 ini, kurvanya naik turun. Bahkan sempat daerah ini menjadi zona orange di Kota Depok.
“Untuk Covid 19 ini, kita tetap lakukan antisipasi dengan melakukan imbauan, Patroli serta operasi Protokol Kesehatan (Prokes),”ungkapnya.
Tidak Sampai Kekurangan
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Limo dr. Winarni Naweng Triwulandari mengungkapkan, untuk kebutuhan alat swab, Puskesmas Limo tidak sampai kekurangan.
dr. Winarni juga menjelaskan, kegiatan swab ini dilakukan di Aula Kecamatan Limo. “Setiap hari kita laksanakan swab bagi warga pasca mudik Lebaran, Alhamdulillah kita bisa mengatasinya dengan empat tenaga kesehatan,” ungkap dr. Naweng.
Ia juga menyebutkan, hingga hari terakhir swab antigen ini, keseluruhan jumlah warga12 warga dinyatakan reaktif atau positif.
“Alhamdulillah kita sudah kirim ke Wisma Makara Universitas Indonesia, yang dialihfungsikan menjadi lokasi isolasi, khusus warga Depok yang positif Covid-19 atau melakukan mereka melakukan isolasi mandiri,” jelasnya.
dr. Naweng juga berpesan, bagi warga depok yang diduga positif Covid-19, agar langsung ke Puskesmas, kami akan mencarikan tempat untuk isolasi mandiri.
Ia menambahkan, bagi warga yang suka liburan, apalagi liburan saat tanggal merah, agar dapat dihindarinya. “Saya sebagai Kepala Puskesmas menghimbau, tolong tidak usah euforia jalan-jalan, kalau hanya cuma dapet capeknya saja. Iya kalau sehat, tapi kalau sakit.
Memang betul kalau pas di rapid itu negative, tapi kita kan nggak pernah tau berapa orang yang kena dan nanti malah jadi panjang penularannya. Kalau yang sakit banyak, nanti Wisma Makaranya jadi penuh, makanya kita menghimbau betul. Masih banyak cara refreshing dengan kegiatan lain, tanpa membahayakan orang lain dan diri kita sendiri,” tambah dr. Naweng.
Sementara itu Wakapolsek Cinere AKP Jajang Rahmat mengatakan, untuk penangganan warga yang kembali dari mudik Lebaran tidak ada masalah.
“Kita hanya menyampaikan kepada Ketua RT/RW dan Lurah agar warganya koperatif datang setelah mudik untuk dilakukan rapid test. Sampai tanggal 31 Mei ini di Kecamatan Limo tidak ada kendala untuk rapid, apalagi untuk menjemput warga secara paksa. Cukup dengan informasi yang disampaikan kepada warga agar datang ke Aula Kecamatan Limo untuk melakukan rapid,” paparnya.
Jajang juga menyebutkan, untuk mobile sudah dilaksanakan sebanyak lima kali, dalam hal ini mobile dalam artian untuk lebih memudahkan warga sehingga jarak untuk rapid tidak jauh.
“Tiga Pilar dan Puskesmas memberikan pemahaman dan edukasi dari awal, termasuk dokter. Kalau positif itu bukan harus ketakutan, malah kalau ketakutan dan tidak mau diperiksa itu yang jadi masalah,” tambah Jajang. (vn)