Nelayan Banda Aceh Doa Bersama Peringati Bencana Gempa dan Tsunami
BANDA ACEH – Sebanyak seribu masyarakat nelayan di Pelabuhan Ikan Lampulo Banda Aceh, memperingati haul 14 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh.
Dikesempatan yang sama mereka juga menyampaikan salam duka dan doa bagi warga Banten dan Lampung, yang terkena bencana tsunami, Sabtu (22/12/2018) lalu.
Sementara itu salah seoraang warga Banda Aceh, Irmayanti, usai pelaksanaan zikir dan doa mengaku terkejut dengan adanya bencana tsunami yang melanda Banten dan Lampung.
“Kami sudah pernah merasakan hal itu, kami berharap saudara-saudara kita di Banten dan Lampung bisa tabah, jangan larut dalam kesedihan yang berkepanjangan, kita harus percaya bahwa hidup ini masih berjalan dan ini semua terjadi atas kehendak Allah, kita hanya perlu instropeksi diri saja,” kata Irmayanti, di Pelabuhan Ikan Lampulo Banda Aceh, Rabu (26/12/2018).
Lebih lanjut Irmayanti mengisahkan perjuangannya mulai dari nol, setelah kehilangan orang-orang yang dicintainya.
“Saya sangat down. Saya berpikir, kalau saya pun harusnya meninggal saat itu, namun untunglah ada yang menyadarkan saya saat itu, Perlahan saya pun mengumpulkan semangat sedikit demi sedikit demi orang-orang yang saya cintai,” ujarnya.
Di kawasan Pelabuhan Ikan Lampulo, seribu warga lainnya melantunkan zikir dan doa untuk korban bencana gempa dan tsunami Aceh, juga korban bencana tsunami Banten dan Lampung. Usai berzikir, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan kenduri bersama.
Kawasan Lampulo merupakan salah satu kawasan yang parah terdampak gempa dan tsunami tahun 2004 lalu. Salah satu bukti dahsyatnya tsunami di kawasan ini adalah, sebuah kapal nelayan yang terdampar diatap sebuah rumah. Hingga kini, kapal diatas rumah tersebut menjadi salah satu objek wisata untuk mengenang bencana tsunami yang pernah melanda Aceh. (rls/van)