Tekan Penyebaran Covid-19, Pemerintah Tegaskan Masyarakat Tetap Patuhi Prokes

 Tekan Penyebaran Covid-19, Pemerintah Tegaskan Masyarakat Tetap Patuhi Prokes

PEMERINTAH melalui Satgas Penanganan Covid-19 dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), saat ini tengah mempersiapkan vaksin yang akan dipergunakan secara massal.

Salah seorang ahli Vaksinolog dan Spesialis Penyakit Dalam, dr. Dirga Sakti Rambe meminta masyarakat untuk bersabar tahapan selanjutnya dari program vaksinasi ini.

“Badan POM masih melakukan kajian-kajian dan tidak akan ada vaksinasi apapun sebelum izin dari Badan POM keluar. Ini adalah upaya Pemerintah untuk memastikan, vaksin yang kita gunakan betul-betul aman dan efektif,” kata Dirga dalam acara Dialog Produktif bertema Vaksin: Fakta dan Hoaks, yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (15/12/2020) kemarin.

Ia mengungkapkan, virus covid-19 yang telah menelan jutaan korban itu tak akan hilang dengan sendirinya.

“Tidak benar, jika virus COVID-19 akan hilang dengan sendirinya. Harus tetap konsisten menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) jangan hanya jadi slogan belaka, jika dijalankan maka proteksi yang bersifat spesifik,” ujar Dirga.

Dirga menjelaskan, virus covid-19 memiliki spektrum gejala yang luas pada penderitanya, mulai dari tidak
bergejala sama sekali hingga bergejala berat yang menyebabkan proses identifikasi pasien
menjadi semakin sulit.

“Bahkan penelitian menunjukkan bahwa 40 persen pasien cobid-19 tidak bergejala. Meskipun begitu, penting untuk diketahui, baik bergejala atau tidak, semua pasien Covid-19 ini bisa menularkannya ke orang lain,” terangnya.

Lanjutnya, tenaga kesehatan yang terlebih terdahulu mendapatkan vaksin tersebut. Karena mereka lah yang kesehariannya langsung merawat pasien-pasien covid-19.

Selain itu, vaksin juga diberikan kepada penduduk berusia 18-59 tahun. Vaksin diberikan pada orang sehat sebagai upaya pencegahan.

“Dalam konteks pandemi COVID-19, bagi pasien COVID-19 yang
sudah sembuh tidak menjadi sasaran prioritas karena dianggap sudah memiliki kekebalan,” ungkap Dirga.

Ia berpesan, dalam mencari informasi tentang vaksin juga harus berhati-hati, carilah informasi yang terpercaya karena di luar sana banyak beredar informasi hoax yang kurang bisa dipercaya.

“Masyarakat harus yakin apabila sudah ada izin dari Badan POM, vaksin itu nantinya sudah dipastikan kemanan dan efektivitasnya sehingga masyarakat, tidak perlu ragu,” cetusnya.

Sementara itu, seorang penyintas covid-19, Cherryl Hatumesen membenarkan keterangan dr. Dirga, karena selaku penyintas, ia awalnya tidak merasakan gejala berat sebelum akhirnya melakukan tes swab dan terbukti positif,

“Virus COVID-19 ini benar-benar ada, jadi sambil menunggu vaksin nanti, protokol 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak), harus tetap dijalankan. Selain itu dalam menghadapi COVID-19 memang perlu kedewasaan diri, untuk tidak takut mengakui apabila tertular agar bisa melindungi orang-orang di sekitar kita,” paparnya.

Disebutkannya, karena setiap upaya pencegahan tidak ada yang sempurna. Jadi harus betul- betul melakukan imbauan dokter.

“Sebelum ini kita selalu meremehkan masalah kesehatan karena menganggap diri kuat. Sekarang setelah dirawat karena covid-19, saya mengikuti dokter paru saya yang menyarankan mengurangi karbohidrat dan memperbanyak protein untuk meningkatkan imunitas tubuh. Masker selalu saya pakai, hand sanitizer juga tidak pernah lepas. Karena terbukti dengan menjalankan protokol 3M, teman-teman di kantor tidak ada yang tertular dari saya,” tambah Cherryl Hatumesen. (Yor)

Foto : ilistrasi (ist)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar