OLAHRAGA

Yahya Madjid: Gulat PON Papua Serasi Memadukan Aturan UWW dan Sport Entertainment

MERAUKE—Walau baru setengah jalan kompetisi gulat di PON XX Papua banyak menuai pujian. Salah satu cabor olimpiade ini ditandingkan sejak Jumat (8/10/2021) lalu di GOR Head Sai, Merauke, akan berlangsung hingga Kamis (14/10) mendatang.

Dari total 18 set medali emas yang disediakan, termasuk Senin (11/10) ini sudah terdistribusi sebanyak 9 set medali emas, perak dan perunggu. Sembilan medali emas lagi akan diperebutkan Selasa hingga Kamis.

Hingga Senin, tidak termasuk dari rangkaian pertandingan di tiga kelas gaya bebas putra yang digelar hari ini, sudah diselesaikan sebanyak 60 pertandingan dari tiga kelas gaya bebas putri. Keseluruhan pertandingan tersaji lancar, kondisi secara umum aman dan nyaman. Pada saat pembukaan, penonton juga amat menikmati sajian tari dan nyanyi yang disuguhkan panitia pelaksana. Hiburan itu tampaknya mampu mengendorkan ketegangan sekaligus menurunkan tensi, khususnya dari atlet dan ofisial ke-15 daerah peserta.

Pentas gulat PON XX Papua menjadi PON pertama dengan penerapan ketentuan dari Persatuan Gulat Dunia atau UWW. Sebanyak 18 kelas yang dipertandingkan adalah 18 kelas internasional, yakni masing-masing enam kelas gaya bebas putri, enam kelas gaya bebas putra dan enam kelas gaya grego putra. Di PON XIX- 2016, Bandung, Jabar, lebih banyak medali yang diperebutkan.

“Ini PON pertama di mana kita menerapkan aturan UWW. Ini tentunya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Papua,” kata Yahya Madjid, tokoh gulat nasional yang mengemban amanah sebagai technical delegate (pelaksana teknik) cabor gulat PON XX Papua ini, Senin (11/10) pagi di GOR Head Sai, Merauke, Papua.

Yahya Madjid juga menyatakan, pentas gulat PON XXX Papua ini menjadi yang pertama juga dalam menerapkan “sport entertainment”. Dan, komunitas gulat nasional yang berhimpun di Merauke bisa menerima hal itu.

“Tentunya kita berharap semua pertandingan akan lancar, aman dan nyaman untuk kesemuanya. Masih ada beberapa hari lagi, saya berharap semua yang terlihat bisa menjunjung tinggi keinginan untuk membuat kompetisi gulat ini benar-benar terselenggara dengan baik,” kata Yahya Madjid, yang pada kepengurusan PP PGSI menjabat wakil ketua bidang sarana, prasarana dan umum.

Setiap usai hari perebutan medali, Yahya Madjid bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelancaran dari pertandingan yang berjalan. Termasuk juga dari kepastian tiadanya hasil positif dari tes antingen anti Covid-19 pada seluruh peserta di kelompok putri yang sudah menyelesaikan perebutan enam medali emasnya, Minggu (10/10) sore lalu. Semua negative Covid-19.

Yahya Madjid juga mengapresiasi semua kontingen yang ikut bertanding di mana mereka juga sangat mengutamakan sportivitas. Apresiasi Yahya Madjid juga ditujukan kepada para wasit dan juri yang sudah bertugas dengan sangat baik dan selalu menjunjung prinsip fairplay. Yahya Madjid menyebut semua wasit dan juri sudah bertugas sesuai dengan SOP (Standard Operation Procedure) yang ada di Technical Hand Book (THB) dan ketentuan dari UWW, yang menjadi pegangan untuk seluruh komunitas gulat di dunia.

Ia juga menjelaskan bahwa dirinya sangat puas dengan kondisi venue pertandingan cabor gulat yang tertata dengan rapi dan bersih. Juga, puas dengan adanya hiburan dari band lokal yang menghibur para penonton disela-sela jeda pertandingan. Ini tentu akan membuat masyarakat akan lebih berminat untuk menonton pertandingan hingga hari terakhir.

“Setiap hari kita melakukan evaluasi, seusai pertandingan. Ini dilakukan untuk semakin meningkatkan koordinasi di antara semua perangkat pertandingan. Mulai dari bagian keamanan, medis ,teknologi informasi (TI), dan seluruh panitia lapangan yang bertugas. Suksesnya penyelenggaraan pertandingan cabor gulat ini bukan hanya karena kerja seorang Technical Delegate saja. Namun karena dukungan dari seluruh panitia pelaksana (panpel) yang ada,” papar lelaki kelahiran 5 Februari 1961 itu.

Yahya Madjid juga menjelaskan, ia tidak membeda-bedakan antara panpel dari PP PGSI dengan panpel dari klaster Jayapura atau juga dengan panitia dari klaster Merauke. “Semua punya semangat dan tujuan yang sama dalam menyukseskan penyelenggaraan PON Papua,” tegasnya.

Di sisa tiga hari pertandingan, Yahya Madjid berharap agar para wasit dan juri tetap bertugas dengan mengedepankan prinsip fairplay yang sebelumnya sudah terlaksana dengan baik. “Saya juga sudah meminta kepada Dewan Hakim agar para wasit dan juri yang bertugas bisa semakin baik dan dapat meminimalisasi kesalahannya, dan cepat dalam mengambil keputusan,” terang Yahya. (rls)

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button