PWI Pusat dan HNSI Jalin Kerja Sama, Fokus pada Pembangunan Manusia Pesisir
Sentul — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam acara seremoni di Lorin Hotel, Sentul, Kamis, 14 November, 2024.
MoU tersebut berisi kesepakatan untuk bekerja sama di berbagai bidang, terutama memperkuat publikasi, pengembangan institusi, dan pembangunan manusia pesisir.
Seremoni penandatanganan dilakukan langsung oleh Ketua Umum HNSI, Laksamana (Purn) Sumardjono, dan Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun.
Dalam acara penandatanganan, hadir juga Sekretaris Jenderal PWI Iqbal Irsyad, Ketua Dewan Pakar PWI Sayid Iskandarsyah, Ketua Bidang Kerja Sama dan Kemitraan Tundra Meliala, dan Bendahara Umum M. Nasir.
Dalam sambutannya, Sumardjono yang Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) periode 2007 – 2008 ini menegaskan pentingnya kerja sama publikasi dan membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan.
“Banyak nelayan di Indonesia yang belum sejahtera. HNSI hadir sebagai jembatan antara nelayan dan pemerintah untuk memastikan mereka mendapatkan perhatian dan bantuan yang layak,” ujar
Sumardjono yang didampingi Sekjen HSNI Anton Leonard.
Harapan yang lebih tinggi juga disampaikan oleh Ketua Dewan Penasihat HNSI, Tinton Soeprapto, yang menekankan pentingnya realisasi nyata dari MoU tersebut.
“Kita semua berharap kerja sama ini tidak berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar diwujudkan melalui aksi nyata yang berdampak langsung kepada nelayan,” kata Tinton.
Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, menyambut baik kerja sama ini. Ia menekankan bahwa PWI akan memberikan kontribusi sesuai kapasitasnya sebagai lembaga pers.
“PWI pada dasarnya selalu mendukung upaya untuk kepentingan bangsa dan negara. Semangat ini menjadi bagian dari komitmen kami dalam mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir. Teknis pelaksanaannya akan kami bahas lebih lanjut melalui tim khusus,” ujar Hendry.
Dalam kesempatan yang sama, Induk Koperasi Nelayan Sejahtera (Inkonera), yang diwakili Ketua Imam Supriyadi didampingi Winarso (Sekretaris) dan Bendahara Hengky Effendi, juga menandatangani MoU dengan Jerry Marmen
Pimpinan Lembaga Sertifikasi Profesi Tatakelola Risiko Kepatuhan, sebuah lembaga sertifikasi.
Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan kompetensi para nelayan melalui sertifikasi yang terstandar.
Kerja sama antara berbagai pihak ini menjadi langkah penting untuk memperkuat ekosistem masyarakat pesisir Indonesia.
Dengan kolaborasi yang melibatkan institusi pers, koperasi, dan lembaga sertifikasi, pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan diharapkan dapat berjalan lebih terarah dan memberikan dampak nyata.
Acara penandatanganan kerja sama ini menandai awal dari langkah konkret untuk mendorong kesejahteraan nelayan sekaligus pembangunan manusia di wilayah pesisir, sebuah upaya yang patut diapresiasi dan terus dipantau implementasinya.