Program Digitalisasi Pariwisata Digaungkan, Bali Bangkit dan Siap Hadapi Nataru
MENJELANG Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah berencana kembali menerapkan PPKM Level 3 di sejumlah wilayah.
Hal tersebut dilakukan untuk meredam kenaikan kasus Covid-19, termasuk di provinsi Bali. Bali bersiap bangkit, sektor pariwisata akhir tahun ini diharapkan kembali bergeliat dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan inovatif.
Dalam rangka mensosialisasikan program pemerintah di bidang pariwisata untuk mengembalikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat ketika berada di tempat wisata, Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik kembali menyelenggarakan workshop Generasi Positif Thinking (Genposting) dengan tema Bali Bangkit dan Siap Menghadapi Nataru dengan Kewaspadaan dan Kesiapan Pencegahan COVID-19, pada tanggal 24 November 2021.
Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid, yaitu secara luring di Hilton Resort Nusa Dua, Bali dan secara daring melalui Zoom dan disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube Ditjen IKP Kominfo.
Narasumber yang hadir antara lain Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary, Kepala Bidang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Nyoman Ayu Andriani, Direktur Eksekutif Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Bali, Ida Bagus Purwa Sidemen dan Dewan Pengurus Daerah Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (DPD ASITA), Bapak I Putu Winastra.
“Kegiatan ini diharapkan dapat membekali masyarakat, UMKM, pelaku usaha pariwisata, serta perangkat desa dengan pemahaman akan program pemerintah di bidang pariwisata untuk mengembalikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat ketika berada di tempat wisata, khususnya di Bali.
Juga bertujuan untuk menyosialisasikan kembali pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, sehingga dapat membangkitkan perekonomian nasional dengan turut serta membangkitkan pariwisata,” jelas Septriana ketika membuka acara.
Terkait dengan pemulihan pariwisata dan persiapan kedatangan wisatawan, pemerintah telah melakukan berbagai inisiatif agar wisatawan berniat datang ke Bali.
“Program digitalisasi pariwisata kita gaungkan juga kita menata jalur agar jalur wisata bisa menyentuh sektor produksi masyarakat untuk dapat meningkatkan perekonomian, serta salah satu yang sedang dipersiapkan adalah program karantina on-board atau dengan berlayar sebagai inovasi dari peraturan wajib karantina yang ada untuk turis mancanegara” demikian dikatakan Ni Nyoman Ayu dalam paparannya.
Dengan vaksinasi yang melebihi dari target tetapi wisatawan masih enggan datang. Adapun alasannya adalah faktor karantina, e-visa dan asuransi, untuk itu dalam mempertahankan dan memajukan pariwisata diperlukan strategi jangka pendek dan jangka panjang untuk Bali dan Indonesia.
“Rekomendasi kami untuk dilakukan Evaluasi Pembukaan 19 negara yang ada, Penerapan kembali Kebijakan VOA & BVKS dan kebijakan penerbangan internasional dengan satu kali transit untuk long haul flight yang potensial,” ungkap Winastra. (Rls)