Presiden : Penerima PKH Nomor Satukan Pendidikan Anak
GARUT – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, dulu dirinya juga hidup di pinggir kali. Orang tuanya saat itu tidak mampu, susah. Tapi tetap menomorsatukan sekolah anak. Oleh sebab itu, ia menilai beruntung sekarang ada Program Keluarga Harapan (PKH).
Presiden mengingatkan, para penerima PKH agar kepentingan anak-anak untuk sekolah untuk mendapatkan pendidikan itu harus dinomorsatukan.
“Karena dengan itu anak-anak kita akan bisa melebihi kita, pintar pintar, cerdas cerdas, sehat-sehat, melebihi kita,” kata Jokowi saat menyalurkan bantuan PKH di Gedung Serbaguna Mandala, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2018) siang.
Dikutip dari setkab.go.id, Kepala Negara juga mengingatkan agar gizi anak harus diperhatikan, sehingga nantinya menjadi anak-anak harapan kita semuanya.
“Negara ini membutuhkan anak yang pintar, negara ini membutuhkan anak yang cerdas, negara membutuhkan anak-anak yang sehat, sehingga kalau sudah pinter, cerdas prestasinya pasti baik,” ujarnya.
Lanjut Kepala Negara, dana PKH juga untuk meningkatkan ekonomi keluarga, misalnya untuk tambahan modal. Namun Presiden mengingatkan, agar dana tersebut dipakai untuk menambah modal sehingga income atau pendapatan keluarga menjadi naik.
Jokowi menyebutkan, negara sekarang ini sedang berperang dengan kesenjangan, dengan ketimpangan, Karena itu, dengan adnya PKH diharapkan akan akan mengurangi itu, sehingga diharapkan keluarga keluarga pra Sejahtera semakin hari semakin tidak ada, semakin berkurang berkurang, berkurang dan langsung hilang tidak ada.
“Kalau langsung hilang atau tidak ada sulit. Dengan PKH diharapkan keluarga bisa mandiri dan anak-anaknya juga dapat sekolah semua. Itu harapan kita,” tambah Presiden Jokowi. (hms/van)