PLN UP2B Bali Pastikan Listrik di Bali Aman saat Libur Lebaran 

 PLN UP2B Bali Pastikan Listrik di Bali Aman saat Libur Lebaran 

Bali – Jelang Idul Fitri 1444H/2023, PLN UP2B Bali melakukan siaga kelistrikan sejak 10 April hingga 2 Mei 2023 mendatang.

Manager PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban Bali (MUP2B Bali), Ahmad Murdani mengatakan bahwa pada tahun ini masa siaga dilaksanakan lebih awal dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Biasanya masa siaga dimulai H-7, tapi karena kami antisipasi mudik tahun ini lebih besar dari tahun kemarin, maka pelaksanaan masa siaga dimajukan,” kata Murdani.

Selain aktivitas mudik, Pulau Bali juga akan disibukkan dengan meningkatnya kedatangan wisatawan yang akan berlibur selama libur lebaran.

Bali sebagai destinasi wisata favorit, diprediksi akan kedatangan banyak wisatawan setelah H+1 Idul Fitri. Hal ini didukung dengan regulasi dari pemerintah yang telah memudahkan persyaratan pelaku perjalanan dalam negeri.

Untuk mendukung kenyamanan wisatawan selama libur lebaran tahun ini, PLN telah menyiapkan langkah antisipasi agar sistem kelistrikan Bali tetap andal.

PLN UP2B Bali telah berkoordinasi dan bersinergi dengan PLN unit lain maupun dengan pembangkit yang ada di Bali untuk bersama-sama mengamankan pasokan energi listrik selama masa siaga Idul Fitri ini.

“Bersama dengan PLN UPT Bali, PLN UID Bali, dan sejumlah pembangkit, kami telah menyiapkan Posko Keandalan Sistem Kelistrikan di beberapa titik yang krusial”, ujar Murdani.

Seluruh Unit PLN di Bali telah bersinergi dan mengerahkan 1.037 personil untuk siaga Idul Fitri ini. Murdani merinci jumlah personil tersebut terdiri dari 24 personil untuk menjaga keandalan operasi sistem, 94 personil untuk menjaga keandalan pembangkit, 174 personil untuk menjaga keandalan jaringan transmisi, serta 745 personil untuk menjaga keandalan jaringan distribusi.

“Sejumlah personil tersebut akan siaga selama 24 jam untuk menjaga sistem kelistrikan di Bali tetap aman”, kata Murdani.

Terkait penggunaan energi listrik, Murdani menjelaskan bahwa beban puncak di Bali terjadi pada bulan Maret 2023 yang lalu sebesar 951,1 Megawatt (MW). Pada hari H Idul Fitri, beban puncak diprediksi akan mengalami penurunan menjadi sekitar 720 MW karena banyaknya masyarakat yang melaksanakan mudik dan tutupnya aktivitas perkantoran dan bisnis.

Setelah hari H Idul Fitri, pemakaian energi listrik diprediksi akan mengalami kenaikan seiring meningkatnya kedatangan wisatawan ke Bali.

“Dengan daya mampu sistem kelistrikan Bali sebesar 1.404 MW, kami pastikan pasokan tenaga listrik tetap aman karena jauh lebih tinggi dari pada beban puncak”, tutup Murdani.|Rls

Berita Terkait