METROPOLITAN

Peningkatan Kualitas Karya Sineas Film Dokumenter lewat Docs By The Sea 2022

JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melalui Deputi Bidang Industri & Investasi mendorong peningkatan kualitas karya dari sineas film dokumenter di Indonesia melalui kegiatan Docs By The Sea.

Menparekraf/Kabaparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022), mengatakan kegiatan yang dilaksanakan sebagai hasil kerja sama antara Direktorat Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf dengan In-Docs ini diikuti oleh sineas film dokumenter yang berasal dari Indonesia dan juga berbagai negara di dunia ini dilaksanakan untuk mendukung pengembangan industri film dokumenter, terutama di Indonesia. Menurutnya, di masa pandemi COVID-19, industri film dokumenter mengalami perkembangan yang sangat pesat.

“Meskipun situasi dunia kini semakin menantang, komunitas dokumenter justru menunjukkan kekuatannya dengan bertumbuh semakin pesat,” kata Sandiaga.

Ia mengatakan pandemi COVID-19 telah secara signifikan mempengaruhi industri film, dan menuntut pihak-pihak yang terlibat agar kreatif dalam mencari cara untuk bertahan. Namun kondisi ini ternyata mampu membangkitkan semangat dari para pembuat film dokumenter untuk berinovasi dan beradaptasi dengan keadaan.

“Dengan kehadiran lebih dari 90 pelaku industri dokumenter mancanegara, Docs by the Sea 2022 menjadi platform terdepan bagi filmmaker baru di Asia untuk meluncurkan proyek mereka dan meraih peluang untuk berpartisipasi dalam sejumlah forum dokumenter internasional bergengsi. Selain itu, melalui kegiatan ini kita berharap dapat memicu kebangkitan ekonomi dan juga pembukaan lapangan kerja bagi pelaku film di Indonesia,” katanya.

Kegiatan ini dilaksanakan pada 22-26 Agustus 2022 secara daring dan luring di The Patra Bali Resort & Villas, Kuta. Di mana, rangkaian kegiatan ini diisi dengan sesi pitching dan malam penganugerahan penghargaan.

Untuk mempersiapkan sesi pitching, sejak Juli 2022 para filmmaker dari 26 proyek film dokumenter yang lolos seleksi telah mengikuti rangkaian lokakarya intensif dengan mentor-mentor internasional yang terbagi atas tiga kategori pitching. Di mana, tujuh dari 26 film tersebut berasal dari Indonesia.

Adapun ke-26 film tersebut adalah:

Storytelling Lab
1. Behind an Open Veil – Indonesia
2. Erasing People – Vietnam
3. How to Stop Firecrackers from Burning – Malaysia, Filipina
4. In the Light of Darkness – India
5. Living Across the Blue Roof – Korea Selatan
6. Night After Night, Day After Day – Singapura
7. Sandan Love Garden – Indonesia
8. She Will Find the Sky – Indonesia
9. The Art of Detaching One’s Memory – Filipina
10. The Fortune Teller – Indonesia
11. Untitled Hong Kong Project – Hong Kong, Inggris, Amerika Serikat
12. Untitled Project – Myanmar, Prancis.

Editing Lab
1. A Painful Voyage to a Painful Past – Indonesia
2. Breaking the Cycle – Thailand
3. Catching Them Young – India, Jerman
4. Close to the Bone – Jepang, Taiwan
5. Island of the Winds – Taiwan, Jepang
6. The Underside – Indonesia.

Creative Producing Lab
1. Riani Singgih (Produser)
Cik San – Indonesia
2. Stelle Laguda (Produser)
Isagani – Filipina
3. Nontawat Numbenchapol (Produser)
Nurturing Lives in the Forest – Thailand
4. Abu Shahed Emon (Produser)
Our Daughters – Bangladesh
5. Sammaria Simanjuntak (Produser)
She Will Find the Sky – Indonesia
6. Lin Sun Oo (Produser)
The Birdwatchers – Myanmar, Singapura
7. Anonymous (Produser)
Untitled Project – India, Romania
8. Lee Choi Kin (Produser)
When the River Flows – Malaysia.

Ismail

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button