Manfaat dan Kendala Pemilahan Sampah Menuju Bank Sampah Sesuai SOP

 Manfaat dan Kendala Pemilahan Sampah Menuju Bank Sampah Sesuai SOP

                              Oleh: Wardjoko                                    Pemerhati Lingkungan

TAK bisa dipungkiri kalau kondisi dan keadaan lingkungan semakin mengalami penurunan atau degradasi menuntut untuk dilakukannnya tahap konservasi.

Karena tindakan konservasi menjadi salah satu solusi untuk menjaga agar kondisi alam tetap terjaga dan tetap dalam kondisi yang homeostatis.

Langkah konservasi juga harus dilakukan sebagai solusi dan diimplementasikan secara nyata agar lingkungan bisa terselamatkan dari kerusakan. Salah satu fokus dan solusi yang dapat ditempuh dalam melaksanakan konservasi alami adalah melalui pengolahan sampah.

Pengelolaan sampah bisa juga difokuskan melalui program Bank Sampah. Sebab kini keberadaan Bank Sampah diharapkan menjadi salah satu solusi efektif dalam hal penganan sampah di ibukota.

Namun, keberadaan jumlah bank sampah saat ini masih harus perlu diperluas penyebarannya. Oleh karenanya perlu ditelisik edukasi untuk masyarakat mengenai pengelolaan sampah secara tepat.

Manfaat Bank Sampah

Bank sampah, merupakan sebuah tempat dengan konsep penampungan sampah kering atau sampah anorganik yang menggunakan manajemen seperti perbankan. Dengan kata lain, pihak penyetor (masyarakat-red) diberi buku tabungan, lalu menabung sampah di bank sampah tersebut. Sampah yang ditabung nantinya akan dikalkulasi menjadi pundi perekonomian.

Jakarta sebuah kota besar yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi tidak lepas dari sisa hasil produksi dan konsumsi penduduknya berupa sampah.

Untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang baik lingkungannya dan nyaman bagi penduduknya, sampah yang melimpah harus ditangani dengan baik.

Pengelolaan Bank Sampah di DKI Jakarta, khususnya diwilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan sudah dimulai. Keberadaan Bank Sampah sudah ada di wilayah RW (Rukun Warga) Kota Administrasi Jakarta Selatan, meski dari 500 lebih RW yang berada di Kota Administrasi Jakarta Selatan belum seluruh RW mempunyai Bank Sampah.

Banyak manfaat dengan adanya Bank Sampah, baik dari segi ekonomi maupun segi keindahan lingkungan. Untuk mewujudkan hal itu diperlukan pemilahan terhadap sampah organik dan anorganik serta pengurangan jumlah volume sampah yang sudah melebihi 1000 ton sampah yang berada di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan. Sehingga pengelolaan sampah dan Bank sampah perlu dukungan yang maksimal dari Pemerintah Daerah dan warga masyarakat DKI Jakarta khususnya warga Jakarta Selatan.

Bank Sampah dan pengelolaannya harus dikelola secara profesional melalui edukasi langsung ke warga, RT dan RW yang berada diwilayah masing-masing. Jika ini bisa terlaksana dengan baik maka sampah yang sudah melebihi 1000 ton perharinya bisa diminimalisir menjadi 300 ton bahkan bisa lebih kecil lagi jika ditambah dengan pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos padat dan cair.

Untuk mewujudkannya diperlukan niat baik dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan RT, RW serta warga masyarakat, untuk menuju masyarakat yang sehat, sejahtera dan maju warganya.

Kendala dan hambatan dari Bank Sampah serta pengelolaannya :
Selain manfaat Bank Sampah juga memiliki kendala utama yang dihadapi. Yakni penyediaan sarana dan prasarananya. Jika sudah dilengkapi sarana dan prasaranya, Bank sampah bisa berjalan dengan baik.

Kendala tempat yang minim sebenarnya bisa teratasi dengan bekerjasama dengan CSR perusahaan yang ada diwilayah Jakarta Selatan melalui fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) yang sudah menjadi aset PEMDA.

Selanjutnya, masalah tempat atau tong sampah yang belum tersedia dengan lengkap dan baik, seperti Tong pemilahan sampah minimal untuk sampah organik dan anorganik untuk setiap rumah warga.

Mudah-mudahan dengan baru dilantiknya Bapak Munjirin sebagai Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan yang baru, program ini bisa didukung sepenuhnya.

Kita berharap Bapak Munjirin bisa mengutamakan program Bank Sampah serta pemilahan dan pengelolaannya, karena sampah sudah menjadi Bom waktu di DKI Jakarta.

Untuk mewujudkan lingkungan Kota Jakarta yang bersih, asri, lestari, dan indah sehingga Jakarta menjadi Maju Kotanya, Bahagia Warganya, maka sampah janganlah kita jadikan musuh. Ini adalah persoalan waktu, sehingga sampah bisa menjadi teman untuk dikelola menjadi ekonomis.

Kedepan, kita berharap Kota Administrasi Jakarta Selatan bisa segera melaksanakan dan meningkatkan program Bank Sampah dan pengelolaan sampah organik menjadi pupuk padat dan cair yang mumpuni.[*]

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar