PENDIDIKAN

Mahasiswa UMBY Sosialisasikan Marketplace Facebook Gunakan Pasarkan Produk UMKM

Gunungkidul – Sebuah terobos dilakukan Tim Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta (KKN PPM UMBY) kelompok 44. Tim KKN 44 mengajarkan cara melakukan penjualan produk UMKM Candirejo Gunungkidul lewat jaringan facebook.

Dalam siaran pers yang dikirimkan, Senin (14/8/2033) diungkapkan Tim KKN 44 PPM UMBY mengadakan sosialisasi digital marketing dengan memanfaatkan media sosial untuk produk UMKM di Dusun Cuwelo Lor, Candirejo, Gunung Kidul.

Ditambahkanya, kegiatan yang dilaksanakan di rumah Dukuh Cuwelo Lor diikuti oleh warga dusun dan para pelaku UMKM Candirejo. Selain sosialisasi pengenalan tentang pemanfaatan media sosial untuk produk UMKM, kegiatan yang digelar sebanyak dua kali pertemuan, juga diadakan praktik pembuatan stik singkong yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN 44.

Sebelumnya masyarakat di Cuwelo Lor hanya mengola singkong menjadi mangleng dan krecek saja. Sehingga dengan adanya pengenalan stik singkong ini timbul rasa antusiasme dari masyarakat untuk mengikuti kegiatan pengenalan pemanfaatan media sosial untuk produk UMKM.

“Pembuatan stik olahan singkong ini berasal dari hasil perkebunan di Dusun Cuwelo Lor sendiri. Singkong merupakan salah satu bahan baku yang banyak dan mudah untuk ditemukan. Rata-rata penduduk Cuwelo Lor menanam singkong di kebunnya.

Sehingga kami mencoba mencari inovasi baru dari bahan baku singkong untuk bisa dijadikan sebagai produk UMKM yang nantinya dapat dipasarkan melalui media sosial,” jelas Ayyash Musadad At Taufiq, ketua Kelompok KKN 44.
Sedangkan Agustinus Hary Setiawan, S.Pd., M.A. selaku dosen pembimbing mengatakan program kerja ini merupakan inovasi produk yang menarik dengan memanfaatkan potensi alam sekitar dusun. Dia berharap program ini tetap berlanjut.

Pada pertemuan pertama, kelompok KKN 44 melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan media sosial untuk branding dan pemasaran produk dilanjutkan praktik pembuatan stik singkong.

Dalam kesempatan tersebut warga yang ikut juga difasilitasi alat dan bahan untuk membuat stik singkong selama kegiatan berlangsung. Alat yang disediakan berupa talenan, mangkok, penggorengan dan alat pengiris adonan. Bahan-bahan yang disediakan kelompok 44 berupa tepung, margarin, bawang, garam dan penyedap rasa.

Dijelaskannya, pertemuan kedua diisi dengan pengenalan dan pembuatan kemasan serta label untuk produk stik singkong. Kelompok KKN 44 juga memilih media sosial yang tepat digunakan untuk memasarkan produk stik singkong yaitu marketplace dari aplikasi Facebook.

Dipilihnya marketplace facebook, sambungnya, karena setelah diskusi dengan para pelaku UMKM Cuwelo Lor, warga rata-rata memiliki akun facebook. Namun belum pernah menjual atau memasarkan produknya lewat aplikasi tersebut. Marketplace di Facebook juga lebih mudah untuk di aplikasikan dan sudah memiliki grup UMKM yang berada di Gunung Kidul.

“Adanya kegiatan ini menambah ilmu baru bagi kami warga Cuwelo Lor dalam mengelola singkong dan bagaimana cara menggunakan marketplace dari aplikasi facebook. Stik singkong ini salah satu cemilan baru yang bahannya mudah untuk kami dapatkan” ujar Liya salah satu pelaku UMKM Dusun Cuwelo Lor.

Mendapat pelatihan dari Tim KKN kelompok 44 UMBY, warga berharap program kerja ini dapat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat pelaku UMKM di Cuwelo Lor dalam mengenal dan memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran produk UMKM stik singkong. | njar

Related Articles

Back to top button