LSJ: 45,6% Pemilih Jokowi akan Pilih Prabowo untuk Pilpres 2024

 LSJ: 45,6% Pemilih Jokowi akan Pilih Prabowo untuk Pilpres 2024

Jakarta – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto unggul dalam pemilih dengan latar belakang agama yang mendekati ideal atau representasi populasi penduduk Indonesia.

“Memilih Prabowo 87,3% yang beragama Islam dan 12,7% non-muslim. Sementara pemilih Ganjar 84,8% Islam sedangkan 15,2% dari non muslim. Untuk Anies 98,9% muslim sisanya non-muslim,” terang peneliti senior Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Fetra Ardianto, Senin (3/7).

Selain latar belakang agama, LSJ juga menemukan indikator basis massa Jokowi yang cenderung memilih Prabowo dibandingkan Ganjar. Fetra mengatakan, basis massa Jokowi ini bukan hanya terdiri dari konstituen PDIP saja, namun juga komponen pendukung lainnya seperti relawan Jokowi pada Pilpres 2019.

Menurut Fetra, banyaknya deklarasi relawan Jokowi yang menyatakan dukungan pada Prabowo bukan sekadar isu saja. Berdasarkan survei LSJ, sebanyak 45,6% responden yang memilih Jokowi pada Pilpres 2019 akan memilih Prabowo jika saat ini dilakukan Pemilihan Presiden.

“Sementara itu hanya 37,4% pemilih Jokowi yang akan memilih Ganjar jika pilpres dilaksanakan hari ini. Komunitas relawan Jokowi yang cukup berpengaruh yakni Jokowi Mania telah bergabung dalam barisan pendukung Prabowo, sementara organisasi relawan Jokowi yang cukup besar (Projo) 60% anggotanya lebih memilih Prabowo ketimbang Ganjar,” terang Fetra.

Survei LSJ dilaksanakan pada 20 sampai 29 Juni 2023 di 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.

Jumlah sampel sebesar 1200 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak sistematis (systematic random sampling). Margin of error +/- 2,83 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon (tele-polling) dengan pedoman kuesioner.

Berita Terkait