KPI : Media Arus Utama Tetap Dipercaya Masyarakat

 KPI : Media Arus Utama Tetap Dipercaya Masyarakat

JAKARTA – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis mengungkapkan, media arus utama di penyiaran tetap dipercaya masyarakat.

“Segala kepastian informasi hanya dipercaya masyarakat adalah media arus utama. Meski ada media sosial namun pada akhirnya masyarakat akan bermuara juga pada media arus utama,” kata Yuliandre dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9, yang bertajuk “Pers di Pusaran Demokrasi”, berlangsung di Ruang Serba Guna, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Lebih jauh Ketua KPI menjelaskan, media arus utama harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Juga  dapat bertahan dengan arus informasi dari berbagai saluran yang begitu deras.

Dalam kasus Pemilu 2019, KPI memiliki petunjuk sesuai dengan ukuran proporsionalitas berdasarkan etika jurnalistik yang dilakukan oleh media penyiaran, ujarnya.

Ia juga menyebutkan, pada masa Pemilu 2019, KPI mengawasi sebanyak 16 jaringan TV nasional, 800 TV lokal dan 2000 radio di seluruh Indonesia. “Alhamdulillah berjalan dengan baik sesuai dengan petunjuk yang kita buat untuk dipatuhi,” ungkapnya.

Yuliandre menjelaskan, dalam hal tersebut, media arus utama yang terkena sanksi berupa teguran, namun pada saat itu belum sampai pada sanksi yang berat seperti pencabutan izin siaran. Dalam hal ini, KPI juga berkolaborasi juga dengan Dewan Pers, khususnya penerapan kode etik jurnalistik dalam pemberitaannya.

Menurutnya, hingga pemilu selesai, pemberitaan pemilu di media arus utama cukup proposional. Bahkan hoaks yang diributkan di media arus utama  ternyata salah. Karena yang disebarkan itu adalah berita lama, yang diedit dan disebarkan di media sosial sehingga menjadi viral, tambahnya.(rls/van)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar