Konsumsi Domestik Kelapa Sawit Meningkat, Anggota DPR: Sudah Waktunya Indonesia Hilirisasi
JAKARTA – Kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati tertinggi dibandingkan dengan tanaman penghasil nabati lainnya karena memiliki produktivitas lebih besar jika dilihat dari kemampuan produktivitas per hektare.
Hal ini menjadikan kelapa sawit memenuhi kriteria untuk dikembangkan lebih luas melalui program-program hilirisasi. Minyak nabati kelapa sawit sangat dibutuhkan untuk berbagai sektor industri.
Hilirnya itu ada di pangan, kimia hingga energi. “Terbukti, terlihat pada tahun 2020, ada peningkatan konsumsi dalam negeri sebesar 1,6 juta produk olio kimia produk kelapa sawit dan terus meningkat dari tahun ke tahun,” kata Anggota Komisi IV DPR RI Ravindra Airlangga, MS pada program Wakil Rakyat Bicara Sawit yang tayang di TVOne, Kamis, 10 November 2022.
Dia menjelaskan sudah waktunya bagi Indonesia untuk mendorong hilirisasi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan nilai tambah produk bahan mentah dari kelapa sawit, memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja, dan memberi peluang usaha yang lebih luas kepada masyarakat Indonesia.
CPO ini, sejak tahun 2010 hingga 2020, 83 dari ekspor produk kelapa sawit merupakan produk olahan. Tahun 2010, 60% produk ekspor kelapa sawit Indonesia dalam bentuk CPO.
“Artinya, trend ke arah hilirisasi sudah terjadi dan terus kita dorong karena saat ini lebih fokus kepada produk antara,” ujarnya.
Dia menjelaskan sudah waktunya bagi Indonesia untuk hilirisasi karena konsumsi domestik terhadap olahan kelapa sawit sudah meningkat.
Dia mengakui aada stigma dimana kelapa sawit itu berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan. Akan tetapi, kita tetap bisa memajukan industri kelapa sawit Indonesia dengan memperhatikan konsep-konsep kelestarian.
Apabila kita mengikuti standar-standar internasional atau RSPO (Roundtable On Sustainable Palm Oil) maupun ISPO (Indonesia Sustainability Palm Oil) yang menyatakan apabila pengelolaan kelapa sawit sesuai kaidah-kaidah mereka, maka produk kelapa sawit diterima di pasar Eropa.|rls