Ketum Aspekpir: Komoditas Kelapa Sawit Berikan Dampak Positif Menopang Perekonomian Indonesia
Jakarta – Dampak ancaman resesi ekonomi global, akhir-akhir ini sudah mulai dirasakan, banyak negara-negara yang terkena dampaknya, ditambah wabah Covid-19 dan perang Rusia-Ukraini yang semakin mempersulit perekonomian dunia.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) Setiyono mengatakan peran pemerintah di tengah ancaman resesi itu sangat penting, terlebih Indonesia memiliki produk unggulan yakni komoditas kelapa sawit yang nyata-nyata memberikan dampak positif dalam menopang perekonomian Indonesia.
“Peran strategis komoditas kelapa sawit sangat terasa, bahkan pada saat krisis ekonomi, Keberadaan kelapa sawit mampu mempertahankan kondisi perekonomian Indonesia dengan baik,” kata Setiyono.
Lanjutnya, Krisis ekonomi tahun 1998, tahun 2008 bahkan selama berlangsungnya wabah Covid-19, perkebunan kelapa sawit sangat menyelamatkan perekonomian Indonesia.
Ia berharap kepada Pemerintah untuk mampu mempertahakankan kontribusi perkebunan kelapa sawit terhadap perekonomian Indonesia dan upaya ini dimaksudkan agar kelapa sawit bisa menjadi penopang ekonomi bangsa dan negara.
Dalam menyoroti kinerja BPDPKS, Setiyono menjelaskan keberadaan BPDPKS sangat dirasakan sejak berdiri pada tahun 2016.
Badan Layanan Umum atau BLU dibawah Kementerian Keuangan tersebut ditugaskan untuk membuat kelapa sawit Indonesia memiliki kemampuan bertahan karena program BPDPKS banyak yang bermanfaat.
Salah satu contohnya adalah program untuk rakyat yakni peremajaan sawit rakyat atau PSR, pengadaan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit, pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) dan yang tidak kalah pentingnya adalah mandatori biodiesel yang mampu menyerap penggunaan CPO (Crude Palm Oil) dalam negeri lebih besar lagi.
“Program itu sangat bagus sekali dan kami sebagai petani kelapa sawit sudah sangat merasakan dampaknya,” ujarnya.
Ketua Aspekpir berharap kinerja BPDPKS lebih ditingkatkan, terutama dalam mengawal petani kelapa sawit.
“Sebab, petani kecil ini membutuhkan berbagai sentuhan program strategis agar supaya petani kelapa sawit lebih bergairah dalam melaksanakan perkebunan kelapa sawit,” jelasnya.
Program PSR juga perlu digenjot karena tanaman eksplasma ini perlu diremajakan, Tentunya perlu sosialisasi PSR dan sawit baik maupun industri hilir.|rls