OLAHRAGA

Ketua Umum PBTI Buka Kejuaraan “Bandung International E – Poomsae Tournament 2021

JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki membuka kejuaraan “Bandung International E – Poomsae Tournament 2021” secara virtual. Kejuaraan ini berlangsung dari tanggal 26 – 28 Juni 2021. Namun, proses penilaian kejuaraan ini telah berlangsung sejak pertengahan Juni lalu.

Ketua Umum PBTI menyambut positif Kejuaraan internasional ini. Menurutnya, ini adalah salah satu dari sekian banyak kejuaraan yang telah kita lakukan ditengah pandemi Covid-19.

“Yang terpenting, penyelenggara dan tim yang ditunjuk untuk melakukan pemantauan atlet berkualitas (tim pemandu bakat/talent scouting) mampu mengidentifikasi para atlet kita yang berkategori pra kadet, kadet dan junior yang memiliki prospek bagus – untuk terus bisa dibina secara intensif oleh pelatih dan pengurus di daerah,” terang Thamrin.

Ketua Umum PBTI, juga mengucapkan terimakasih kepada Pengurus Propinsi TI Jawa Barat yang telah memfasilitasi kejuaraan internasional ini. Khususnya kepada Pengkot TI Bandung yang telah menyelenggarakan kejuaraan ini yang diikuti oleh 1850 peserta (182 klub) dari 16 negara. Yaitu Indonesia (sebagai tuan rumah), Malaysia, Slovenia, Singapura, Swiss, Kurdistan, India, USA, Bahrain, Philipina, Syria, Mexico, Iran, Myanmar, Korea dan Macau. Sementara itu, para atlet Indonesia selaku tuan rumah yang mengikuti kejuaraan ini berasal dari 30 propinsi.

Menurut Ketua Umum PBTI, kejuaraan ini bukan saja makin memperkenalkan eksistensi taekwondo Indonesia di dunia internasional, namun yang terpenting adalah bagaimana kejuaraan ini juga memberikan nilai positif kepada para atlet dan pelatih untuk makin memiliki motivasi kuat dan semangat untuk terus berprestasi.

Sebagai informasi, kejuaraan ini mempertandingkan banyak kategori. Walaupun yang utamanya adalah tetap kategori usia atlet produktif. Yakni pra kadet, Kadet dan Junior.

Namun, Ketua Umum PBTI mengapresiasi positif kepada penyelenggara kejuaraan yang juga mempertandingkan kategori untuk kelas-kelas diluar usia produktif atlet. Ada yang kelas Under 30, U.40, U.50, U.60 bahkan sampai dengan U.65), yang mungkin diikuti oleh para pelatih-pelatih mereka yang mengikuti kejuaraan ini.

“Ini menunjukkan bahwa atmosfir kejuaraan dan semangat serta motivasi untuk terus berkompetisi tidak mengenal batas usia. Bahkan dari ajang ini diharapkan ada catatan positif, berupa evaluasi hasil kinerja latihan, sekaligus para pelatih serta pengurus makin aware dan adaptif pada bidang teknologi informasi dan komunikasi yang dapat menunjang para atlet untuk bisa melakukan kompetisi, studi kompetitif dan studi komparatif berupa try out secara online dan lain sebagainya. Yang kesemua itu merupakan solusi praktis namun efektif selama pandemi covid-19 masih berlangsung,” ujar Thamrin Marzuki.

Kegiatan latih tanding (baik try in maupun try out) harus mulai intensif digalakkan. baik oleh para klub-klub atau dojang, apalagi oleh para pengurus, baik di Pengkab/ Pengkot, terutama di Pengprov yang secara khusus memproduksi program Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) untuk menghadapi PON dan Kejurnas.

Setiap klub-klub di wilayah-wilayah terdekat melakukan sinergi dan kolaborasi untuk melakukan kegiatan bersama berupa latih tanding dan program-program sinergis lainnya.

Dengan jumlah terbatas, namun dilakukan secara intensif dan kontinyu, dirinya yakin problem latihan pembinaan dan pengembangan serta prestasi untuk disiplin Kyorugi dan Poomsae bisa di atasi dengan baik.

“Program-program seperti ini akan meningkatkan sarana timbal balik, menambah pengalaman, khususnya mengenai transformasi pengetahuan tentang orientasi pembinaan skill, mental dan tata kelola manajemen pengembangan dan kepelatihan taekwondo. Khususnya untuk kategori Kyorugi agar mulai secara selektif dan ketat di aplikasikan kembali ke suasana kompetisi yang sebenarnya. Seperti yang telah kita lakukan pada kegiatan try out nasional di Bali beberapa waktu yang lalu. Kompetisi/latih tanding secara terbatas dengan peserta terbatas untuk disiplin Kyorugi harus mulai marak dan massif digelar tahun ini,” tegas Ketua Umum PBTI.

Sejalan dengan Ketua Umum PBRI, Kabid Humas PBTI, Kolonel Inf Ruminta juga menyampaikan bahwa, dengan cara ini, dirinya yakin bahwa jalan untuk tetap fokus pada kegiatan pembinaan, pengembangan dan prestasi taekwondo akan terus tertanam dalam aktivitas rekan-rekan seluruh pengurus di daerah, dengan tetap kita berpegang teguh pada aturan protokol kesehatan penanganan dan penyebaran Covid-19, ujar mantan Kapendam Jaya. (Rls)

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button