EKBIS

Kemendagri Dorong Penguatan Jejaring dan Akses Pembiayaan UMKM Kerajinan

Jakarta, mimbar.co.id — Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, TB. Chaerul Dwi Sapta, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong penguatan UMKM kerajinan di daerah.

Hal ini ia sampaikan saat membuka Seminar “Jejaring, Kemitraan, dan Akses Pembiayaan UMKM Kerajinan yang Tangguh dan Berdaya Saing” secara daring, Selasa (28/10) di Grand Orchardz Hotel Kemayoran, Jakarta.

Chaerul juga menyampaikan bahwa penguatan UMKM menjadi agenda strategis pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2025–2029 yang menekankan peningkatan kapasitas usaha, perluasan jaringan pasar, serta pembiayaan yang inklusif.

“Transformasi UMKM tidak hanya berbicara tentang peningkatan jumlah pelaku usaha, tetapi juga bagaimana mereka mampu naik kelas, berdaya saing, dan terhubung ke pasar yang lebih luas,” ujarnya, dalam keterangannya diterima redaksi, Kamis (30/10/2025)

Menurut Chaerul, kebijakan ini sejalan dengan komitmen pemerintah mendorong percepatan digitalisasi dan eksportir baru dari sektor kerajinan.

“Digitalisasi menjadi pendorong utama agar produk UMKM kita tidak hanya dikenal di pasar lokal, tetapi juga menembus pasar global,” imbuh Chaerul.

Ia mengatakan pemerintah menargetkan 10 juta UMKM terhubung ke platform digital pada 2027 dan 25 persen di antaranya mampu ekspor pada 2029.

Lebih lanjut, Chaerul menekankan bahwa jejaring dan kolaborasi merupakan faktor utama keberhasilan UMKM saat ini.

“Networking membuka pintu-pintu baru bagi pelaku usaha untuk tumbuh bersama. Sementara kemitraan menjadi jalan untuk memperkuat daya saing, meningkatkan akses pasar, dan memperluas peluang pembiayaan,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah memiliki peran kunci dalam memastikan keberlanjutan ekosistem UMKM.

“UMKM kerajinan tidak dapat berjalan sendiri. Diperlukan sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, pelaku industri, dan komunitas agar tumbuh bersama dan memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Pada akhir sambutan, Chaerul menyampaikan harapannya agar kegiatan seminar ini tidak berhenti pada forum diskusi semata, tetapi melahirkan aksi nyata kolaboratif.

“Semoga seminar ini menjadi langkah awal membangun UMKM kerajinan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan mendunia,” tutupnya.

Related Articles

Back to top button