EKBIS

Ignasius Jonan : Peran Pemimpin Tangguh Sebagai Agen Perubahan

JAKARTA – Dalam sebuah organisasi, kepemimpinan tidak dilihat dari popularitas seseorang, peringkat, privilege, maupun jabatannya, tapi seorang pemimpin yang berhasil bisa dilihat dari bagaimana kerja kerasnya menghasilkan sesuatu dan dari tanggung jawabnya, sehingga bisa menjadi contoh dalam menggerakkan timnya. Seorang pemimpin juga harus memiliki disiplin yang tinggi untuk mempertahankan keberlangsungan kinerja perusahaannya.

“Leader harus mampu memberikan arahan yang jelas bagi timnya, sehingga menjadi teladan agar tim yang dia pimpin dapat berjalan menuju kesuksesan. Tentunya, untuk mencapai kesuksesan tersebut dibutuhkan kerja keras dan tanggung jawab dari seorang leader yang dapat menghasilkan nilai tambah dari tim yang dipimpinnya,” ungkap mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2016-2019, Ignasius Jonan, dalam acara Monthly Business Clinic (MOBIC) FIFGROUP yang diadakan secara virtual pada Kamis, 20 Januari 2022 dengan tema “Enhancing Resilient Collaboration, Strive for Sustainability.”

Menurut Jonan, pemimpin-pemimpin yang sukses harus mampu menerima perubahan-perubahan yang terjadi di sekitarnya hingga bisa mendeskripsikan masa depan apa yang ingin diraih bersama dengan timnya.

Acara pertemuan bulanan yang berfokus pada sistem manajemen moderen tersebut dibuka oleh Chief Executive Officer (CEO) PT Federal International Finance (FIFGROUP), Margono Tanuwijaya, di hadapan jajaran direksi, manajemen, dan seluruh leader FIFGROUP yang ada di dalam jaringan perusahaan di Indonesia dengan total lebih dari 1.000 peserta.

Jonan yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan periode 2014-2016, membagikan pengalaman dan keberhasilannya dalam memimpin berbagai lembaga di Indonesia. Dia membagikan kiat-kiat mulai dari membentuk pola pikir seorang pemimpin, menetapkan strategi dalam mengembangkan perusahaan, hingga menunjukkan bagaimana peran pemimpin sebagai agen perubahan.

“Seorang pemimpin yang transformatif harus bisa menerapkan 8 langkah dalam dalam melakukan transformasi bagi perusahaannya,” tutur pria yang pernah sukses memimpin PT Kereta Api Indonesia sembari menjelaskan bahwa 8 langkah tersebut adalah membentuk kepekaan urgency (establishing the sense of urgency), membentuk koalisi yang kuat (forming a powerful guiding coalition), membuat sebuah visi (creating a vision), mengomunikasikan visi yang dibuat (communicating the vision), dapat mempengaruhi tim atau orang di sekitarnya untuk berbuat sesuai dengan visi yang sudah ditetapkan (empowering others to act the vision), mempersiapkan dan membuat tujuan jangka pendek (planning for and creating short-term wins), melakukan peningkatan dan menghasilkan sejumlah perubahan positif (consolidating improvements and producing more change), dan melakukan pendekatan yang berbeda (institutionalizing new approaches).
“Seorang leader harus bisa membawa aura positif untuk bisa maju menghasilkan kinerja-kinerja terbaik bagi timnya. Ketika tim yang dipimpin tidak mencapai goals yang telah ditetapkan, seorang pemimpin yang baik tidak akan pernah menyalahkan tim, kondisi, dan sebagainya, seperti yang diungkapkan di beberapa artikel yang saya baca,” tutur Jonan.

Selain dari sisi pemimpin, Jonan juga berbagi mengenai pengalamannya dalam melakukan berbagai aksi untuk mempertahankan keberlangsungan perusahaan. Dalam pemaparannya, Jonan menyebutkan bahwa sebuah perusahaan perlu melakukan transformasi untuk bisa mencapai keberlangsungan bisnis di masa yang akan datang.

Berbagai transformasi perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja di seluruh lini perusahaan.
“Sebuah perusahaan yang sustain harus mampu melakukan transformasi untuk memberikan pelayanan yang baik bagi seluruh custumer-nya. Jeff Bezos mengatakan, sebuah perusahaan yang memiliki fokus terhadap kompetitor akan melakukan transformasi dengan cara menunggu kompetitor melakukan sesuatu,” tutur pria yang saat ini menjabat sebagai komisaris pada suatu perusahaan Fast Moving Customer Good (FMCG) ternama.
Lebih lanjut, Jonan menambahkan : “Perusahaan perlu berfokus pada customer maka berbagai gerakan transformasi yang dilakukan akan menjadikan perusahaan tersebut sebagai pioneer dalam memberikan gebrakan baru.”

Dalam menutup pemaparannya, Jonan mengatakan : “Saya percaya bahwa FIFGROUP menjadi salah satu perusahaan yang berhasil dalam menjalankan operasional bisnisnya dalam menghadapi berbagai tantangan kedepan.”

Sementara itu, ketika membuka acara, CEO FIFGROUP, Margono menyampaikan bahwa pengalaman dan semangat seorang pemimpin sangat penting bagi kinerja sebuah tim. Seorang pemimpin membutuhkan fokus dalam mencapai target dengan mengacu pada tren makro, kolaborasi digital, dan menjadi motor penggerak bisnis.

“Seorang leader harus memiliki growth and agile mindset serta mampu menjalankan proses bisnis dengan baik dan bijak. Dengan terus mempertahankan semangat inovatif dan selalu sadar serta peka dalam merespon perubahan yang ada kedepannya, kita berharap dapat terus bertahan dan terus maju di kondisi pandemi Covid-19 saat ini, sehingga bisa menjadi perusahaan yang dipercaya oleh pemangku kepentingan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” tutur Margono.
Monthly Business Clinic (MOBIC), menjadi salah satu program bulanan Human Capital Division untuk memberikan gambaran atas proses kerja yang dilakukan dalam meningkatkan produktivitas perusahaan untuk meningkatkan service culture dan memberikan kepuasan terhadap pelanggan.|Rls

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button