Hadiri peringatan HUT-74 RRT, Prof. Rokhmin : China Banyak Menginspirasi Negara Berkembang
Jakarta- Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan dan Perikanan Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS memenuhi undangan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia HE.Mr.Lu Kang, dalam acara Peringatan Ke-74 Hari Berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, Rabu (20/9) malam, di Hotel Raffles Jakarta.
Di perayaan tersebut, Prof.Rokhmin Dahuri banyak bertemu sahabat-sahabat. Diantaranya Jacob Soetoyo, Ahmad Bassarah, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto,, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan banyak sahabat lainnya.
Dalam kesempatan lain, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), tersebut mengatakan, China telah menginspirasi banyak negara berkembang (miskin) untuk mencari model (formula) sendiri untuk mengembangkan ekonomi mereka; menguasai dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi; untuk mengurangi kemiskinan; dan menjadikan negaranya menjadi maju, sejahtera, dan berdaulat.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi China yang pesat serta stabilitas dan kemakmuran sosial jangka panjang telah dipandang luas sebagai keajaiban dalam sejarah pembangunan manusia.
Selama sekitar 100 tahun terakhir, bangsa China telah mengubah dirinya dari miskin dan terbelakang menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia, pedagang barang teratas, pemegang cadangan devisa terbesar, dan manufaktur terbesar.
“China telah menerapkan sistem pendidikan wajib, sistem jaminan sosial, dan sistem medis dan kesehatan terbesar di dunia – mencapai industrialisasi hanya dalam beberapa dekade yang membutuhkan waktu beberapa abad bagi negara-negara maju untuk menyadarinya,” terangnya.
Prof. Rokhmin Dahuri mengatakan paradigma pembangunan (modernisasi) China yang didasarkan pada empat pilar (yaitu kerja sama, harmoni, perdamaian, dan pembangunan) dengan visinya “Kedamaian dan Kemakmuran Bersama untuk Dunia” dapat menjadi model alternatif untuk membangun kehidupan yang lebih baik, inklusif, dan inklusif. dunia yang damai, sejahtera, dan lestari.
Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu menyebut dengan mengadopsi empat pilar tersebut, dalam empat dekade terakhir Tiongkok telah mewariskan keberhasilan dan manfaat pembangunannya (modernisasi) kepada dunia melalui BRI (the Belt and Road Initiative), Global Development Initiative, Global Security Initiative, dan Inisiatif Peradaban Global, yang dianggap sebagai barang publik yang ditawarkan oleh bangsa Tiongkok kepada komunitas global.
Selama 40 tahun sejak reformasi dan keterbukaan diluncurkan, pemerintah China telah mengangkat lebih dari 800 juta orang keluar dari kemiskinan dan meningkatkan populasi kelompok berpenghasilan menengah menjadi lebih dari 400 juta. Sampai hari ini, negara ini bebas dari kemiskinan.
‘’China sekarang menjadi mitra dagang utama lebih dari 140 negara dan wilayah. Ini menempatkan $320 juta dalam investasi langsung di seluruh dunia setiap hari, sambil menarik lebih dari 3.000 bisnis asing setiap bulan. Selama dekade terakhir, China telah berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan global daripada gabungan semua negara G7,’’ ucap Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
Dalam sambutannya Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang mengatakan, memasuki sepuluh tahun kemitraan strategis China-Indonesia, hubungan kedua negara memiliki prospek yang menjanjikan.
“Kedua negara juga sama-sama sedang bergerak menuju masa depan yang menjanjikan. Rakyat China sedang bergerak menuju Tujuan Seratus Tahun Kedua dan bangsa Indonesia juga sedang berjuang untuk mencapai Visi 2045,” ujarnya.
”Mari kita bergandengan tangan untuk memperluas kepentingan bersama dan menjalin kerja sama yang saling menguntungkan,” sambungnya.
Selama 74 tahun, kata Lu Kang, di bawah kepemimpinan Partai Komunis China yang kuat, rakyat China telah menggabungkan kekuatan dan mencapai tujuan perjuangan 100 tahun pertama untuk membangun masyarakat cukup sejahtera secara menyeluruh.
”Kami sekarang menuju tujuan perjuangan 100 tahun kedua yaitu saat genap 100 tahun berdirinya RRC,” ucapnya. | Rls