Gelar Musda Serentak Se-Jawa, SKI Siap Kumpulkan Aspirasi Rakyat
JAKARTA – Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) punya gawe besar. Pada Minggu, (11/9/2022), organisasi pendukung Anies Baswedan itu melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) se-Jawa secara serentak.
Menurut Sekjen SKI Raharja Waluya Jati, terdapat 119 organisasi SKI di tingkat kabupaten/kota di Pulau Jawa yang melaksanakan Musda. Acara yang melibatkan wakil dari seluruh kecamatan di setiap daerah itu dipusatkan di enam kota besar pada enam provinsi di Jawa.
Di Jawa Timur yang memiliki jumlah kecamatan terbesar di Pulau Jawa, pelaksanaan Musda serentak dipusatkan di kota santri Jombang.
Seusai Musda di sana, peserta berencana mengadakan doa bersama serta berziarah ke makam KH Hasyim Asyari dan KH Abdurrahman Wahid.
“Musda merupakan forum tertinggi organisasi di tingkat kabupaten/kota. Para peserta Musda akan membentuk kepengurusan dan membahas garis besar program untuk lima tahun ke depan,” jelas Jati.
Menurut sang Sekjen, peserta Musda secara total diperkirakan mencapai 2500 orang. Selain wakil dari 1548 kecamatan se-Jawa, hadir pula pegiat-pegiat SKI yang ada di setiap kabupaten/kota.
Acara Musda serentak diawali dengan seminar di setiap lokasi, yang membahas tema Restorasi Kepemimpinan Indonesia. Pembicara yang diundang berasal dari kalangan partai politik, akademisi, pegiat sosial, dan pengusaha.
Di Yogyakarta, acara seminar menghadirkan pimpinan wilayah dari tiga partai yag disebut-sebut bakal berkoalisi: Nasdem, Demokrat dan PKS.
Keberhasilan SKI menggelar Musda serentak ini, kata Jati, tak lepas dari kerja keras para pegiat SKI di daerah dalam membangun jejaring organisasi hingga ke tingkat kecamatan dan desa.
“Kami berharap, setelah Musda usai, SKI daerah langsung tancap gas untuk melaksanakan berbagai program nasional yang telah dicanangkan,” ucapnya.
Selain program Sekolah Kepemimpinan Publik (SKP) yang saat ini telah berjalan, program pengumpulan aspirasi rakyat Indonesia juga bakal menjadi prioritas yang dilaksanakan SKI.
“Kami siap mendengar aspirasi rakyat, tentang bagaimana mereka merumuskan problem-problem bangsa ini, dan solusi apa yang diharapkan dari pemimpin Indonesia ke depan,” pungkasnya.
Ismail