Dukung Ekonomi Masyarakat, Warga Desa Lerep Mendapat Pelatihan Pengolahan FABA dari PLN
Jateng – PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban Jawa Tengah & D.I Yogyakarta (UP2B Jawa Tengah & DIY) berkolaborasi dengan PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B (UIK Tanjung Jati B) memberikan pelatihan tentang pengolahan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) kepada warga Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.
PLN memberikan material dan pelatihan teknis dalam membuat batako serta paving blok.
Desa Lerep adalah desa wisata binaan PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jawa, Madura, dan Bali (UIP2B JAMALI), salah satu desa berdaya PLN yang diharapkan ke depannya dapat mengelola dan meningkatkan taraf perekonomian secara mandiri melalui optimasi potensi desa berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Dengan adanya pelatihan pengolahan FABA ini, diharapkan warga Desa Lerep ke depannya mampu menjadi salah satu perpanjangan tangan PLN dalam mengelola dan memanfaatkan sisa pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi bahan baku bangunan yang bernilai ekonomis.
FABA sendiri adalah abu sisa pembakaran batu bara di PLTU yang bermanfaat untuk mendukung pembangunan di suatu daerah.
Dulu FABA pernah menjadi momok bagi masyarakat, namun dengan pemanfaatan yang tepat, dapat membawa dampak positif bagi masyarakat. Salah satu pemanfaatan FABA adalah untuk bahan pembuatan batako dan paving blok.
“Pemanfaatan FABA merupakan bukti nyata dari PLN untuk mengolah sisa pembakaran PLTU, yang tadinya hanya limbah malah dapat menjadi penggerak roda ekonomi desa. Kami pastikan Desa Lerep siap untuk mengelola FABA ini dengan dukungan penuh dari PLN” ungkap Bayu Anggara selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata Rukun Santoso Desa Lerep.
Material FABA yang sudah diubah menjadi batako serta paving blok akan digunakan sebagai salah satu sarana pembangunan Desa Wisata Lerep yang sedang berjalan.
Komposisi pengolahan FABA yang terdiri dari Fly Ash atau debu halus serta Bottom Ash atau debu kasar ini hanya perlu ditambahkan sedikit semen dalam pencampurannya. Batako serta paving yang dihasilkan masuk dalam kategori Grade B yang artinya telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Saat ini FABA yang sudah diolah dapat dimanfaatkan menjadi batako dan paving blok sebagai bahan pembangunan konstruksi dan infrastruktur yang kuat. Warga Desa Lerep dapat memanfaatkan hal tersebut untuk membangun konstruksi dan infrastruktur desa atau menjadikan ladang usaha baru agar dapat dijual ke luar. Dari limbah abu terbangunlah harapan baru yang berpotensi besar bagi pembangunan desa berdaya yang tangguh“ ungkap Munawwar Furqan, General Manager PLN UIP2B JAMALI. [*]