Desa Wisata Tepus, Padukan Keindahan Pegunungan dan Pantai

 Desa Wisata Tepus, Padukan Keindahan Pegunungan dan Pantai

GUNUNG KIDUL | Mimbar.co.id – Keindahan topografi berupa pegunungan yang berbatasan langsung dengan pantai membawa Desa Wisata Tepus di Kabupaten Gunung Kidul masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Menparekraf Sandiaga saat Visitasi 50 Desa Wisata Terbaik ADWI 2022 di Desa Wisata Tepus, Gunung Kidul, Yogyakarta, Rabu (31/8/2022), mengungkapkan, bicara Kabupaten Gunung Kidul tentu yang teringat adalah desa wisata terbaik dunia yaitu Nglanggeran. Namun tahun ini ada Desa Wisata tepus yang berhasil masuk dalam 50 besar ADWI.

“Gunung Kidul terkenal dengan keindahan alam, di sini kita diajak merasakan sensasi desa wisata di pantai yaitu Desa Wisata Tepus. Salah satunya aktivitas susur pantai perawan yang merupakan hasil kolaborasi dengan komunitas Jeep,” kata Menparekraf Sandiaga.

Desa Wisata Tepus berjarak 70 kilometer dari Kota Yogyakarta. Di Kelurahan Tepus sendiri terdapat 12 pantai yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Enam di antaranya dikenal dengan sebutan Pantai Perawan karena masih sepi dan belum diketahui banyak orang.

Untuk mengunjungi pantai ini, wisatawan hanya dikenakan biaya retribusi sebesar Rp10.000.

Deburan ombak pantai selatan dengan pasir putih di sepanjang bibir pantai membuat wisatawan betah datang ke desa yang di _branding_ dengan sebutan Dewi Kampus (Desa Wisata Kelurahan Madani Tepus).

Tidak hanya unggul dengan potensi wisata berbasis alam, Desa Wisata Tepus juga kaya akan daya tarik lainnya. Seperti kesenian dan budaya yang terus dipelihara seperti seni Jathilan, seni Ketoprak, Karawitan, Rasulan, Bersih Telaga, Kenduri, Kirim Dowa, Nglengani Pari, Pasang Gawar dan Larungan.

“Tapi tidak hanya keindahan alam. Budaya di sini juga menarik untuk ditampilkan ke masyarakat. Kami merasa desa wisata ini bisa berkembang dan naik kelas menyusul Desa Wisata Nglanggeran yang berdaya saing dan berkelanjutan,” ujar Sandiaga.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, selama tahun 2021 jumlah kunjungan ke desa wisata meningkat 30 persen. Hal ini diharapkan dapat mengangkat aktivitas pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Wisatawan datang tidak hanya lihat-lihat, tetapi juga membeli produk-produk UMKM yang dijajakan di desa wisata. Diharapkan terdapat penciptaan dan kebangkitan ekonomi sehingga target 1,1 juta lapangan pekerjaan baru di tahun 2021 dan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024 dapat terealisasikan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu; serta Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua.

Ismail

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar