EKBIS

Debut di BEI, Saham Cilacap Samudera (ASHA) Langsung Naik 35 Persen

JAKARTA – PT Cilacap Samudera Fishing Industry (ASHA) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/5/2022). Baru saja listing, saham perusahaan perikanan terpadu ini sudah menyentuh Auto Reject Atas (ARA) dengan menguat 35 persen atau 35 point di level Rp135 per lembar saham.

Sebelumnya, setelah merampungkan masa penawaran umum (IPO) beberapa waktu lalu dengan harga penawaran sebesar Rp100 per lembar, PT Cilacap Samudera Fishing Industry (ASHA) mengumumkan terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed dengan total penawaran yakni sebesar Rp1,2 trilliun.

Jumlah ini mengalami oversubscribed 50 kali lipat melebihi jatah pooling yang sudah ditetapkan, yaitu sebesar Rp20 miliar atau terjadi kelebihan penawaran 10 kali lipat dari total nilai emisi yaitu Rp125 miliar. Kesuksesan ASHA yang secara mulus melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia ini melibatkan 31.361 investor.

Sebagian dana pubic offering yang telah diraih akan dimanfaatkan perseroan untuk mengakuisisi perusahaan processing guna memperluas jaringan source dan market, memperkuat bisnis unitnya di sektor perikanan, serta untuk kepentingan operasional perusahaan.

Direktur Utama PT Cilacap Samudera Fishing Industry, William Sutioso mengatakan bahwa IPO ini merupakan langkah yang tepat untuk perusahaan perikanan agar tetap exist dan dapat bekerja dengan professional.

“Dengan melantainya perusahaan, maka kami secara tidak langsung membuka kesempatan kepada para nelayan untuk berkolaborasi demi peningkatan ekonomi nelayan Indonesia yang berkelanjutan,” kata William dalam siaran pers yang diterima Mimbar.co.id, Jumat (27/5/2022).

Era pandemi COVID-19 yang diestimasikan akan berubah menjadi era endemic, akan berpengaruh pada permintaan seafood yang kembali menjadi normal bahkan cenderung meningkat. Melihat adanya market rebound karena perubahan era Covid-19, ASHA akan memaksimalkan dana IPO untuk mengumpulkan revenue dan mencetak profit dalam waktu dekat.

Lebih lanjut, William juga mengklaim bahwa perusahaan perikanan asal Indonesia ini tidak akan hanya bertumpu pada sektor perikanan tangkap saja. Pihaknya berencana akan memperkuat  aspek infrastruktur cold chain logistic di seluruh Indonesia dan mengadopsi teknologi termutakhir di Indonesia untuk masuk ke dalam aquakultur.

Perseroan juga akan fokus pada pengembangan teknologi berbasis data untuk memprediksi segala aspek seputar industri perikanan di Indonesia. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan peluang yang lebih besar dengan adanya data yang akurat. Dengan adanya dukungan teknologi, operasional perusahaan dinilai sangat efisien untuk memperkuat bisnis di sektor hulu yang memiliki faktor high risk high return.

“Visi ini sejalan dengan kepentingan pemerintah untuk merealisasikan industri perikanan yang berkelanjutan. Kami tentu berharap dapat menjadi contoh dalam mentransformasi potensi menjadi produksi untuk menghasilkan devisa bagi Indonesia melalui kegiatan ekspor,” ujarnya.

Melihat potensi yang dimiliki sektor perikanan Indonesia yang luar biasa, ASHA berharap dapat memposisikan perusahaan sebagai leader di industri ini. Dengan founder yang memiliki 40 tahun pengalaman di sektor perikanan, perseroan optimis akan keberlanjutan operasional penangkapannya sesuai dengan regulasi yang pemerintah tetapkan kepada pelaku usaha di bidang ini, demi mencapai sektor perikanan yang lebih baik.

Sebagai tambahan informasi, ASHA merupakan perusahaan perikanan terpadu terdepan yang telah beroperasi sejak 1999. Perusahaan ini juga telah melakukan ekspor ke berbagai negara dalam bentuk frozen fish seperti China, Jepang, Korea Selatan yang notabene mempunyai demand perikanan tinggi. ASHA bahkan melakukan ekspor sampai ke Uni Emirate Arab.

Disokong teknologi yang mumpuni, infrastruktur yang kuat, serta bersinergi dengan para nelayan dari segala tingkat, baik dari level tertinggi sampai ke level nelayan tradisional, ASHA optimis dengan melakukan IPO, perusahaan ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan, serta mendorong perekonomian Indonesia melalui sektor perikanan.

“Kami sangat mendukung apa yg sudah disampaikan Pak William dengan segala kondisi perikanan yg ada. Kami sebagai bagian dari bidang perikanan tangkap, sangat antusias utk bagaimana bersama2 perusahaan mendukung agar investasi berjalan dengan nyaman. Kami juga berharap bisa berjalan bersama dengan ASHA untuk mendorong perikanan tangkap supaya nelayan bisa terlayani,” ucap Kepala Bidang Perikanan Tangkap Kemenko Maritim dan Investasi, Mielyon E Detty.|Ilham

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button