DAERAH

Dandim 0508/Depok: Eskalasi Ketegangan Beberapa Hari Belakangan Ini Ditunggangi Pihak yang Memahami Strategi

Depok, mimbar.co.id – Dandim 0508/Depok Kolonel Inf. Iman Widhiarto, S.T., M.M., mengungkapkan  eskalasi ketegangan yang terjadi belakangan ini bukan sekadar insiden spontan, melainkan ditunggangi oleh pihak-pihak yang memahami strategi.

Hal tersebut disampaikan Kolonel Inf. Iman Widhiarto saat Doa Bersama untuk Depok Damai dan Kondusif, yang di gelar di Ruang Serbaguna, Gedung Dibaleka II Lantai 10, Jl. Margonda Raya, pada Senin, 1 September 2025.

Lebih lanjut Kolonel Inf. Iman Widhiarto menegaskan, perlunya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi dinamika yang kompleks.

TNI tidak tinggal diam. Dandim 0508/Depok memastikan bahwa TNI memiliki cara dan strategi khusus untuk mengantisipasi dan menetralisir hal tersebut.

“Kami tidak akan membiarkan stabilitas nasional terancam,” ujarnya.

Strategi kontra ini dirancang untuk membongkar pola-pola pergerakan yang terstruktur, memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga, jelasnya.

Kolonel Iman Widhiarto juga menarik perbandingan historis yang signifikan. Ia membandingkan pola-pola yang terjadi saat ini dengan pola yang pernah terjadi pada tahun 1965.

Perbandingan ini menyoroti adanya kemiripan dalam taktik yang digunakan untuk menciptakan kekacauan dan perpecahan.

“Pola lama terulang kembali, tapi kami sudah punya pelajaran dari masa lalu,” tegasnya.

Analisis ini menunjukkan bahwa ada upaya terstruktur untuk mengganggu stabilitas negara, dan pengalaman historis menjadi bekal penting bagi TNI dalam merespons ancaman tersebut.

Pernyataan Kolonel Iman ini menjadi pengingat bagi seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi, sekaligus menegaskan kesiapan TNI dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara.

Sementara itu, doa bersama ini merupakan upaya Pemkot Depok bersama unsur Forkopimda, tokoh agama dan masyarakat dalam memperkuat soliditas serta mengajak seluruh elemen menjaga keamanan dan kondusifitas kota, khususnya pasca meningkatnya situasi nasional yang rawan provokasi. [*]

Related Articles

Back to top button