Cegah Semakin Tingginya Kasus Hipertensi, Puskesmas Kalasan Berdayakan Kaum Millenial

 Cegah Semakin Tingginya Kasus Hipertensi, Puskesmas Kalasan Berdayakan Kaum Millenial

SLEMAN – Guna mencegah semakin tingginya kasus Hipertensi di Kapanewon Kalasan, Puskesmas Kalasan membentuk kader kesehatan yang berasal dari kaum millenial.

“Kasus Hipertensi di Kalasan tergokong tinggi. Dan yang paling memprihatin penderita Hipertensi Sleman berada di urutan tertinggi di DIY. Untuk DIY sendiri berada di nomor 4 dari seluruh Indonesia” jelas Inovator Patani Parikesit Puskesmas Kalasan, Sriyati Sipora S.Kep. Ners seusai pengukuhan Kader Kesehatan Parikesit di Kalurahan Tirtomartani Kalasan, Sabtu (27/11/2021).

Ditambahkannya, Hipetensi memang bukan penyakit menular. Akan tetapi Hipertensi juga merupakan penyakit yang berbahaya. Oleh karenanya perlu adanya pencegahan.

Dengan adanya kader kesehatan, di mana mereka merupakan generasi millenial, diharapkan mereka dapat memberikan edukasi guna menekan semakin tingginya pasien hipertensi. Kami berharap yang sehat tetap sehat, yang sakit tidak menimbulkan komplikasi dan yang beresiko dapat segera ditangani.

Sriyati juga menerangkan, orang yang terjangkit Hipertensi tidak mengalami gejala apapun atau tidak ada tanda-tandanya. Padahal penyakit ini menyerang orang vital, yakni jantung dan pembuluh darah.

“Terbentuknya kader kesehatan millenial, kami juga mengajarkan perilaku hidup sehat dan bersih, menanamkan rasa kepedulian kepada masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Dan kader ini akan bertugas memantau penderita hipertensi agar selalu rutin minum obat” tandasnya.

Kepala Puskesmas Kalasan, dr Dini Threes Harjanti dalam kesempatan itu mengatakan tugas pokok kader kesehatan ini adalah melakukan giat program kesehatan terkait penyakit tidak menular, terutama Hipertensi. Kader juga akan melakukan skrining, pengukuran, pencatatan hingga memberikan edukasi.

Kegiatan pembentukan kader kesehatan bagi kaum millenial ini bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Universitas Jendral Ahmad Yani (UNJAYA) Yogyakarta.

Dimana Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari. Namun melalui Program Pengabdian Masyarakat UNJAYA pendampingan akan dilakukan secara berkesinambungan. (njar)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar