BKKBN Genjot Penurunan Angka Stunting Lewat Program Bangga Kencana
PEKALONGAN – Berdasarkan data Survei Kesehatan Indoneisa (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting Kota Pekalongan mengalami peningkatan, yaitu sebesar 28,2 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 5,1 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar 23,1 persen.
Menyikapi hal ini, pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Provinsi Jawa Tengah.
Acara yang dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih dan Kepala DINSOSP2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi ini berlangsung di Taman Slamaran Indah, Krapyak Lor, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Minggu (3/11/2024).
Eka Sulistia Ediningsih dalam paparannya menyebut salah satu kunci mencegah peningkatan angka stunting adalah dengan menekan angka perceraian. Pasalnya, dua hal tersebut ternyata saling berkaitan.
“Kenapa angka perceraian berpotensi meningkatkan stunting di suatu daerah, karena umumnya perceraian diikuti dengan pernikahan kedua. Pasangan baru ini biasanya ingin memiliki anak sehingga muncul kehamilan,” ungkap Eka.
Menurut Eka, rata-rata perempuan yang menikah kembali biasanya sudah berusia di atas 40 tahun yang notabene jika hamil maka masuk dalam kategori risiko tinggi saat melahirkan.
“Mengingat usia ibu tidak ideal, maka berisiko melahirkan bayi stunting. Kehamilan yang ideal memperhitungkan sejumlah faktor, di antaranya tidak boleh terlalu muda saat mengandung dan melahirkan, terlalu tua, terlalu banyak dan terlalu sering,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DINSOSP2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi mengatakan bahwa intervensi permasalahan kesehatan masyarakat termasuk stunting memerlukan kolaborasi lintas program dan lintas sektor.
Dia menjelaskan, kolaborasi lintas program dan lintas sektor itu meliputi intervensi spesifik yang menjadi tanggung jawab sektor kesehatan dan intervensi sensitif yang merupakan tanggung jawab lintas sektor.
“Ya, penanganan kasus stunting memang harus secara serius dituntaskan dan hal ini tentunya akan melibatkan banyak pihak,” pungkas Yos Rosyidi.
Ilham