Bantuan RTLH, Wakil Wali Kota Depok: Warga Kurang Mampu Juga Membutuhkan Kenyamanan Dalam Memiliki Rumah
DEPOK – Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait dengan rumah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bantuan dari Kementerian Sosial, yang berlangsung di Aula kantor Wali Kota Depok, Senin (08/11/2021).
Kegiatan Bimtek RTLH ini dihadiri para Lurah se-Kota Depok, juga Sub Koodinator Penanganan Fakir Miskin Wilayah 1 Ditjen Kemnsos, Haruman Hendarsyah.
Sementara itu. Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menjelaskan RTLH ini ditujukan untuk warga miskin, dimana bantuan tersebut diberikan oleh Kementerian Sosial.
Bantuan ini diberikan kepada warga yang membutuhkan. Sebab warga yang kurang mampu juga membutuhkan kenyamanan dalam memiliki rumah.
“Untuk Kota Depok mendapatkan untuk 80 rumah, dengan nilai masing-masing satu rumah untuk bantuan perbaikan sebesar Rp.20 juta,” kata Imam.
Lebih jauh Wakil Wali Kota Depok menjelaskan, pihaknya merasa senang dengan bantuan yang akan di berikan untuk 80 RTLH masing-masing sebesar Rp.20 juta dalam bentuk bahan material untuk bangunan rumah.
“Untuk jasa yang mengerjakan rumah tersebut silahkan mencari sendiri. Saya sarankan kepada warga untuk saling bergotong royong dalam memperbaiki rumah yang mendapatkan RTLH,” paparnya.
Imam menyebutkan dari 80 bantuan yang akan diberikan, baru sebanyak 30 yang dananya baru keluar dari Kementrian Sosial. Kita masih kurang untuk 50 bantuan lagi.
“Mudah mudahan kedepannya, 1 – 2 hari ini bantuan tersebut bisa cair,” jelas Imam.
Ia juga menjelaskan, untuk pembangunan kembali RTLH ini, mudah mudahan bisa selesai selama dua bulan, ungkap Wakil Wali Kota Depok.
Gotong Royong
Memang kita juga mengantisipasi pembangunan RTLH mengingat cuaca musim hujan terus menerus. Untuk itu Wakil Wali Kota mengajak warga gotong royong.
“Kita sudah rapat dalam rangka kondisi alam yang tidak bagus, disebabkan hujan terus menerus, saya berharap seluruh masyarakat melalui Camat, Lurah, RT, RW, menggerakkan warganya untuk gotong royong membersihkan selokan antisipasi datangnya hujan yang bisa mengakibatkan banjir,” paparnya.
Dengan membersihkan lingkungan, maka tidak ada lagi halangan air untuk mengalir ke seluruh tempat. Sampah yang menutupi selokan dibersihkan atau di bongkar, pintanya.
“Kalau untuk jalan utama, Dinas nanti lewat Dinas PUPR dan Satgas Banjir. Kita akan perbaiki semua, jadi masing masing punya tugas, karena tidak semua bisa kami tangani. Saling gotong royong dalam membersihkan lingkungan, jika dibutukan alat berat bisa menghubungi kami,” tambah Imam. (My)