Alap Berkah dari Film Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, Matahari Dari Bumi Banjar

 Alap Berkah dari Film Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, Matahari Dari Bumi Banjar

JAKARTA – Ada nobar film Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, Matahari Dari Bumi Banjar. Selain awak media, nobar kalai ini juga dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan Dr. (HC) H. Sahbirin Noor, S.Sos. para artis semisal Billy Boedjanger Hary de Fretes dan pekerja film reliji ini. Hadir juga komunitas cinta film Indonesia ( KCFI ) dan Inklusif Film Indonesia menghadiri premier film ini di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta.

Sebelumnya digelar prescon dihadiri oleh Produser ( Chandra Purnama ), Sutradara (Ensadi Joko Restu ), Penulis ( Irfan Wijaya ), Pemain Film ( Billy Bodjanger ) dan Disdikbud Kalimantan Selatan. Terungkap budget film lebih dari 4 milyar rupiah yang berasal dari Disdikbud Kalsel. Selain itu proyek pembuatan film sejak tiga tahun lalu melalui banyak kajian karena terkait sejarah dan dakwah Syekh Al-Banjari yang sangat luas pengaruhnya.

Film Al Banjari disutradarai oleh Ensadi Joko Santoso dan Zulkiflo Anwar dengan produser, Chandra Purnama Restu, Raudati Hildayati, dan Wayan Aria Teja. Tokoh-tokoh pemain di film Al Banjari yaitu, Billy Boedjanger, Asrul Dahlan, Yadi Muryadi, M. Syahriel, Syarifah Selma Assegaf, Afrozal Anoda, Bayu Bastari Setiawan, Ayunda Alexandria, dan bintang tamu Dr. (HC) H. Sahbirin Noor, S.Sos. Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan.

Uniknya, film ini ditayangkan tanpa menampilkan tokoh Syekh Al-Banjari yang merupakan permintaan dari para ahli warisnya. Meskipun demikian, tokoh-tokoh di sekitar sang Syekh tetap membuat film ini bisa dipahami alur ceritanya.

Dr ( HC ) Sahbirin Noor S.Sos, Gubernur Kalimantan Selatan dalam sambutannya menyebutkan bahwa Datuk Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari adalah tokoh ahli fikih dan Falak, astronomi, yang telah meluruskan banyak Masjid di Indonesia hingga tepat mengarah kiblat ke Ka’bah.

Dr. H. Sahbirin Noor, S.sos, M.H..menegaskan, Pemerintah Provisi Kalimantan Selatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan memilih mengangkat kisah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari seorang tokoh ulama multi disiplin dari Tanah Banjar. Dan dengan kedalaman Ilmu agama dan ilmu pengetahuannya mencakup aturan-aturan Fiqh maupun pengajaran ilmu Tasawuf, mampu memperkuat keagamaan di Kesultanan Banjar.

Kitab Sabilal Muhtadin karya masyur beliau memuat aturan-aturan Fiqh sebagai dasar hukum Islam yang berlaku di Kesultanan Banjar dan kerajaan-kerajaan Islam di sekitarnya. Sehingga tercatat dalam sejarah, Syekh Muhammad Arsyad adalah pencetus terbentuknya Mahkamah Syar’iyah yang kemudian menjadi cikal bakal Pengadilan Agama saat ini di Indonesia.

Film ini diharapkan mampu memberikan gambaran kiprah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari di Bumi Banjar kepada generasi muda Kalimantan Selatan pada sehingga lebih mengenal dan mencintai sosok ulama Banjar tersebut, sebagai tokoh panutan yang mampu menjadi penyemangat bagi generasi penerus untuk mengikuti jejaknya sebagai ulama, pemikir-pemikir maupun Problem Solver di bidang keagamaan maupun Ilmu pengetahuan umum.

Sedangkam Gunawan Pagaru,Ketua Badan Perfilman Indonesia yang turut hadir dalam penayangan perdana film debutan Disdikbud Kalsel tersebut menehhskan bahwa siswa-siswi SMKN 2 Banjarmasin turut serta dalam pembuatan film ini. Sontak pernyataan itu langsung mengundang tepukan riuh para hadirin di bangku penonton bioskop.

Ncank Maeel

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar