Ajak Teman STM Demo Istana, Tiga Remaja Diamankan Polisi
JAKARTA – Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap tiga pemuda yang diduga menggerakan massa perusuh dalam demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja pada Kamis 8 Oktober 2020 dan Selasa 13 Oktober 2020 lalu.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menjelaskan, tiga orang tersebut berperan mengajak, memprovokasi, hingga menyebarkan berita bohong melalui Media Sosial (Medsos). Mereka berinisial MLAI (16), WH (16) dan SN (17).
“Polda Metro Jaya dalam hal ini Direktorat Krimsus Polda Metro Jaya telah mengamankan tiga orang yang memang diduga sebagai provokasi, penghasutan, serta ujaran kebencian dan berita bohong yang tersangkut masalah demo kemarin untuk undangan yang STM itu,” kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/10/2020).
Argo menuturkan dua pemuda berinisial MLAI dan WH merupakan admin akun Facebook STM Se-Jabodetabek. Dalam akun itu, keduanya melakukan penghasutan kepada followers-nya yang mencapai 20.000 pengikut untuk melakukan kerusuhan demo.
“Yang pertama itu adalah mengamankan dua orang khususnya STM. Dua orang karena ditemukan dalam grup Facebook STM se-Jabodetabek followers-nya sekitar 20.000 members. Kedua orang ini adalah admin daripada grup itu,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk pemuda yang ketiga yakni berinisial SN merupakan admin akun Instagram @panjang.umur.perlawanan. Pelaku juga berperan melakukan penghasutan dan provokasi untuk melakukan kerusuhan.
“Bukan (untuk demo), ini semua untuk melakukan kerusuhan, bukan demo, ini dihasut untuk kumpul, untuk melakukan kerusuhan,” ungkapnya.
Lebih Argo, ketiga orang ini juga kembali mengajak membuat kerusuhan kepada para pengikutnya di media sosial dalam aksi demo pada hari ini Selasa 20 Oktober 2020.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah mengidentifikasi dalang atau penggerak massa dalam aksi demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Ibukota yang berujung kerusuhan.
Diketahui, massa perusuh demo pada Kamis (8/10) dan Selasa (13/10) lalu berasal dari para pelajar. Mereka menyusup ke demo yang berjalan damai dengan melalukan provokasi ke petugas kepolisian.
“Ya kami sampaikan penggerak pelajar ataupun dari SMK, SMP, bahkan sampai SD ada beberapa yang sudah kami identifikasi ada beberapa dan terus kita lakukan penyelidikan,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/10). (Yor)