Airlangga Kecam Keras Serangan Israel Terhadap Rakyat Palestina di Bulan Ramadhan
JAKARTA – Di tengah suasana Idul Fitri yang seharusnya umat manusia saling memaafkan dan menjaga perdamaian, dunia justru dikejutkan dengan berita tentang kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel.
Serangan tentara Israel, yang terjadi pada akhir bulan Ramadhan lalu, terhadap rakyat Palestina yang menjalankan Shalat Taraweh di Masjid al-Aqso, Yerusalem, telah menimbulkan jatuhnya korban dari masyarakat sipil, bahkan perempuan dan anak-anak.
“Kita juga menyaksikan hingga saat ini masih terjadi serangan tentara Israel terhadap warga Palestina di jalur Gaza yang menewaskan sedikitnya 100 orang yang menjadi syuhada, termasuk anak-anak dan perempuan, serta ratusan korban luka,” ungkap Ketua Umum DPP Partai Golkar, yang disampaikan dalam acara halal bi halal virtual tahun ini, dengan seluruh pengurus Partai Golkar.
Acara pada Jumat (14/5/2021) itu juga dihadiri oleh Ketum IIPG Yanti Airlangga, Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie, Dewan Kehormatan, Dewan Pakar dan DPD seluruh Indonesia, juga tauziah dari Prof. Azyumardi Azra, Guru Besar UIN Syarief Hidayatullah
“Partai GOLKAR mengecam dengan keras tindakan militer Israel dan harus bertanggungjawab atas kekerasan tersebut,” tambah Airlangga.
Ia juga tegas menyatakan, Partai GOLKAR mendukung dan mengapresiasi langkah aktif Pemerintah Republik Indonesia untuk mengambil inisiatif dan menggalang dukungan bagi penyelesaian Palestina melalui organisasi Konferensi Kerjasama Negara-Negara Islam (OKI), Gerakan Non-Blok (GNB), maupun CEIRPP (Committee on The Exercise of The Inalienable Right of The Palestinian People).
Partai GOLKAR melalui Pemerintah Republik Indonesia mendorong Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk turun tangan dan mengambil langkah konkret dalam menghentikan kekerasan yang dilakukan Israel agar tidak semakin banyak masyarakat sipil yang jatuh menjadi korban.
“Partai GOLKAR juga mendesak kepada masing-masing pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan kekerasan yang dapat memperkeruh suasana dan semakin banyak korban yang berguguran,” kata Airlangga.
“Apapun tindakan kekerasan, apalagi dengan peperangan, tidak akan menyelesaikan masalah. Tidak seharusnya konflik dan peperangan regional itu terjadi. Dengan peperangan regional, tidak akan ada yang diuntungkan. Peperangan sudah pasti akan merugikan semuanya,” papar Menko Perekonomian RI itu.
Airlangga menyerukan semua pihak harus menyelesaikan masalahnya dalam jalur diplomasi satu meja melalui proses perundingan dalam kerangka mencari solusi damai dalam konflik Palestina-Israel.
“Seharusnya energi dunia dikonsentrasikan dan difokuskan pada perang kemanusiaan melawan Covid-19 yang saat ini masih menghantui di 215 negara seluruh dunia. Kita seharusnya bekerja sama, berkolaborasi dan bersatu melawan Covid-19 yang telah memakan korban,” pungkas Airlangga. [*]