
PLN Hadir untuk Rakyat melalui Modernisasi Pertanian Depok Melalui Program Electrifying Agriculture
Depok, mimbar.co.id – PT PLN (Persero) Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jawa, Madura, dan Bali (UIP2B Jamali) resmi merealisasikan program Electrifying Agriculture di Kota Depok. Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilaksanakan sejak Mei 2025 ini menyasar modernisasi sektor pertanian di Kelurahan Pengasinan dan Kelurahan Pasir Putih. Langkah strategis ini diambil guna meningkatkan ketahanan pangan serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui inovasi berbasis listrik.
Sektor pertanian lokal selama ini dihadapkan pada tantangan klasik berupa keterbatasan sarana produksi dan minimnya pengetahuan teknologi modern. Banyak kelompok tani, khususnya kelompok wanita tani, mengalami kendala efisiensi pengolahan yang menyebabkan produktivitas belum optimal. Akibatnya, nilai ekonomi produk pertanian yang dihasilkan cenderung rendah dan sulit bersaing di pasar yang lebih luas.
Menjawab persoalan tersebut, PLN UIP2B Jamali menghadirkan solusi konkret melalui penerapan teknologi kelistrikan di bidang agrikultur. Fokus utama program ini adalah mengubah pola pertanian konvensional menjadi lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan. Dengan dukungan listrik, proses produksi diharapkan menjadi lebih cepat dan menghasilkan output yang berkualitas tinggi.
Program ini melibatkan dua kelompok tani utama sebagai penerima manfaat, yakni Kelompok Wanita Tani (KWT) Angsana di RW 12 dan Kelompok Tani (Poktan) Sagari di RW 12. Sebanyak 55 orang petani terlibat aktif, terdiri dari 26 anggota KWT Angsana dan 29 anggota Poktan Sagari. Selain itu, sebagian bantuan juga dialokasikan untuk Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sawangan sebagai mitra pendamping teknis di lapangan.
Dalam pelaksanaannya, PLN memberikan bantuan infrastruktur canggih untuk mendukung otomasi pengairan dan pemupukan tanaman. Bantuan sarana produksi tersebut meliputi instalasi akuaponik lengkap, alat penyemprot otomatis, hingga penyediaan bibit tanaman dan tanah subur berkualitas. Bantuan ini dirancang untuk mempermudah petani dalam memantau dan merawat tanaman dengan tenaga yang lebih efisien.
Guna meningkatkan nilai tambah pascapanen, PLN turut menyerahkan berbagai peralatan elektronik pendukung pengolahan produk. Peralatan tersebut mencakup oven listrik, vacuum sealer, cup sealer, showcase pendingin, spinner peniris minyak, hingga kulkas dan kompor listrik. Ketersediaan alat-alat ini memungkinkan kelompok tani untuk memproduksi makanan olahan yang higienis dan tahan lama.
Selain bantuan fisik, penguatan kapasitas sumber daya manusia menjadi prioritas utama melalui serangkaian pelatihan intensif. Para anggota kelompok tani dibekali pengetahuan mengenai manajemen pertanian modern serta teknik branding dan pemasaran digital. Materi pelatihan juga mencakup cara penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) agar petani mampu mengelola keuangan usaha secara profesional dan menguntungkan.
Dukungan operasional lainnya juga diberikan untuk menunjang kegiatan administrasi dan promosi kelompok. PLN menyediakan perangkat laptop, proyektor, sound system, serta materi promosi seperti spanduk, stiker label produk, dan papan nama identitas kelompok. Fasilitas ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar produk lokal hasil olahan KWT Angsana dan Poktan Sagari.
Implementasi program Electrifying Agriculture ini telah menunjukkan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat. Terjadi peningkatan pendapatan kelompok melalui efisiensi biaya produksi dan diversifikasi produk olahan yang bernilai jual lebih tinggi. Selain itu, program ini turut menyerap tenaga kerja baru di wilayah Kelurahan Pasir Putih dan Pengasinan.
“Program ini juga menjadi bukti nyata sinergi yang kuat antara BUMN, pemerintah daerah, dan masyarakat akar rumput. Keterlibatan aktif Pemerintah Kelurahan Pasir Putih dan Pengasinan sangat krusial dalam memastikan program berjalan tepat sasaran. Kolaborasi lintas sektor ini berhasil meningkatkan brand awareness PLN sebagai perusahaan yang peduli terhadap pemberdayaan Masyarakat,” ujar Munawwar Furqan, General Manager PLN UIP2B Jamali.
Secara global, inisiatif ini merupakan kontribusi nyata PLN UIP2B Jamali dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program ini secara spesifik menyasar SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Aspek keberlanjutan juga ditekankan melalui dukungan terhadap SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 5 (Kesetaraan Gender), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Melalui semangat transformasi ini, PLN berharap kelompok tani di Depok dapat tumbuh menjadi entitas bisnis yang mandiri dan berdaya saing. Integrasi teknologi listrik dalam pertanian tidak hanya soal efisiensi, tetapi juga tentang membangun masa depan pangan yang berkelanjutan. Harapannya, kesejahteraan petani meningkat seiring dengan kemajuan teknologi yang diadopsi.




