
Dihadiri Uya Kuya, Kemendukbangga/BKKBN Kembali Sosialisasi Program Bangga Kencana
Jakarta, mimbar.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN kembali menggelar Sosialisasi Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan yang dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Surya Utama ini berlangsung di Aula Masjid Darul Muqorrobien RPI, Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).
Turut hadir menjadi narasambuer dalam acara tersebut Plt Deputi Bidang Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Maria Ernawati.
Dalam paparannya, Maria Ernawati menyampaikan bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis, yang ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar usianya.
“Kondisi ini sering terjadi pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan dapat menghambat perkembangan kognitif anak serta meningkatkan risiko penyakit di kemudian hari,” jelasnya
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini pihaknya memiliki 5 program agar dapat memberikan kebahagian dan kesejahteraan, yang pertama ada Genting yang sasarannya adalah keluarga yang memikiki potensi stunting.
Kedua Tamasya, yang menjawab tantangan wanita saat ini yang tidak ingin memiliki anak atau child free agar dengan adanya daycare diharapkan orangtua aman dengan adanya penitipan anak. Lalu ada Gati, anak yang diasuh oleh ayah maka karakter dan percaya dirinya kuat dan oke.
Kemudian ada Sidaya, dimana Ernawati berharap agar setiap lansia yang ada di wilayah ini unggul dan mandiri. Yang terakhir Superapps yaitu program untuk memberikan informasi dan konsultasi keluarga kepada masyarakat melalui platform digital.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Surya Utama atau yang akrab disapa Uya Kuya menyoroti kasus bom di SMAN 72 Jakarta yang diduga pelakunya adalah siswa. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran ada satu elemen dari delapan fungsi keluarga yang luput dari perhatian.
Uya menyebutkan, salah 1 fungsi keluarga yaitu ada fungsi cinta kasih, yaitu dimana mengajarkan bagaimana seorang anak harus mendapat perlindungan dari orang tua dan keluarga, dan pada umumnya terjadi karena adanya ketidakharmonisan antara ayah dan ibu.
“Tidak ada salahnya kita memanggil kepada keluarga dengan sebutan sayang, matahariku, bungaku, dimana 1 pujian merupakan sebuah tanda kasih sayang, tidak ada sosok yang bisa menggantikan seorang ibu atau ayah,” ungkap Uya.
Sebagai informasi, kegiatan sosialisasi ini juga dirangkai dengan sesi diskusi interaktif, dimana warga dapat langsung menyampaikan pertanyaan atau aspirasi terkait program kependudukan dan keluarga berencana.




