DAERAH

Gelar Pameran Tunggal, Susilawati Susmono Angkat Ajaran “Hamemayu Hayuning Sarira Sebagai AYUNING” Sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa

Yogyakarta, mimbar.co.id – Pameran tunggal bertajuk “Serat Holistik Kehidupan Susilawati Susmono: Hamemayu Hayuning Sarira” resmi dibuka di Gedung Saraswati, Museum Negeri Sonobudoyo, Yogyakarta (2/7/2025).

Pameran yang diselenggarakan oleh Yayasan Riyadhatul Ihsan bekerja sama dengan ISAQ™️ Gallery dan Laboratorium Karakter Susilawati Susmono ini akan berlangsung selama dua pekan, mulai 2 hingga 17 Agustus 2025.

Pameran dibuka secara resmi oleh Ketua Barahmus DIY, Dr Drs Hajar Pamadhi, MA (Hons), yang juga kurator ini diiringi berbagai penampilan budaya, seperti dua tembang Jawa—Asmaradana dan Dhandanggula—oleh Wahono Simbah, serta penampilan dalang Ki Dwija Supriyadi dari kelompok Taman Sesaji Nusantara.

Lebih jauh Hajar Pamadhi, menyebut bahwa ini merupakan pameran tunggal ketiga dari Susilawati Susmono. Karya-karya yang ditampilkan mengusung pendekatan holistik, menggabungkan aspek intelektual dan seni dengan nilai-nilai spiritual dan budaya. Tajuk “Hamemayu Hayuning Sarira” sendiri merujuk pada ajaran Ki Hadjar Dewantara dan filosofi Sultan Agung, yang menekankan pentingnya pengembangan potensi diri secara fisik, mental, dan spiritual.

Sebanyak 1.610 karya Susilawati Susmono ditampilkan dalam pameran ini. Karya-karya tersebut menjadi bagian dari koleksi Museum Serat Holistik Kehidupan Susilawati Susmono (MSHK-SS) yang berlokasi di Jalan Marto Suharjo No. 123, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, DIY. Museum ini berada di bawah naungan ISAQ Center.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Ir. Hj. Sandra Rina Sahelangi, MBA menyampaikan laporan kegiatan dan memperkenalkan sang seniman melalui video berjudul “Aransemen Kehidupan Susilawati Susmono” yang ditayangkan di kanal resmi Susilawati Susmono Official (SSO). Sementara itu, pemaparan konsep kuratorial disampaikan langsung oleh kurator dalam segmen Wayang Suluh.

Sandra menambahkan, selama masa pameran, publik juga dapat mengikuti berbagai rangkaian kegiatan pendukung, seperti talkshow, bedah karya, dan apresiasi seni. Acara ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Museum Sonobudoyo yang memberikan bantuan teknis, perizinan, dan kolaborasi publikasi.

“Pameran ini tidak dipungut biaya dan terbuka untuk umum. Penyelenggara berharap kegiatan ini dapat menggugah masyarakat untuk mengenali dan menjalankan tugas jati dirinya, serta memperkuat pembangunan karakter individu dan bangsa secara menyeluruh” ujarnya.

Related Articles

Back to top button