
Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto Menyoroti Pentingnya Penanganan Sampah di Wilayah Kota Depok
Depok, mimbar.co.id – Penanganan pengelolaan sampah di Kota Depok melibatkan Kodim 0508/Depok. Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengambil langkah strategis dalam menangani persoalan sampah, menyusul Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung sudah melebihi kapasitas (overload).
Sistem pembuangan terbuka (open dumping) di TPA Cipayung harus dihentikan, sehingga Pemkot kini tengah berproses untuk mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan.
Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto S.T,M.M., menyoroti pentingnya penanganan sampah yang ada di wilayah Kota Depok. Untuk itu Kodim 0508/Depok berperan aktif dalam pengelolaan sampah tersebut, dengan konsep “Zero Waste”.
“Zero Waste atau bebas sampah merupakan konsep yang mengajak kita untuk menggunakan produk sekali pakai, dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah. Tujuannya agar sampah tidak berakhir di TPA, sehingga dapat menjaga sumber daya dan melestarikan alam,” kata Kolonel Inf Iman Widhiarto, di sela-sela Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 0508/Depok, yang digelar di Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Selasa (06/05/2025).
Lebih jauh Kolonel Inf Iman Widhiarto menjelaskan, konsep “Zero Waste” ini dapat diimplementasikan secara efektif di tengah penutupan TPA Cipayung.
“Jadi konsepnya saat ini itu kan Kota Depok mengalami permasalahan terkait sampah di karena TPA Cipayung kan sudah ditutup oleh Kementerian Lingkungan Hidup, karena pengelolaan sampahnya masih menggunakan sistem open dumping, sampah yang ada hanya ditimbun dan ditumpuk,” jelasnya.
Untuk itu Kodim 0508/Depok mencari solusi dalam menyelesaikan masalah sampah ini.
“TNI itu punya delapan wajib TNI, dimana delapan wajib TNI, yang kedelapan itu bunyinya, mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat disekelilingnya. Nah sekarang rakyat disekelilingnya sedang kesulitan masalah sampah, maka kami berusaha berpikir dengan menggalang semua potensi yang ada,” paparnya.
Dalam hal ini kami juga berdiskusi dengan yang ahli di bidang teknologi dan berkolaborasi untuk mewujudkan bagaimana pengolahan sampah yang efektif dan efisien, sehingga bisa menjawab permasalahan sampah tersebut, ungkap Dandim.
Kolonel Inf Iman Widhiarto juga mengungkapkan, sampah di Depok ini, per harinya bisa mencapai 1000 hingga 12000 ton/harinya.
“Kalau dibiarkan perharinya hingga mencapai 1200 ton, setahun sudah berapa ton sampah tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut Dandim, kalau sampah tersebut di buat di dalam satu lapangan, mungkin tidak sampai 5 ton tahun sampah tersebut sudah penuh di lapangan terbuka.
“Maka hal ini harus ada solusi dengan konsepnya “Zero Waste”, sampah yang dihasilkan hari ini, ya harus diproses dan selesai hari itu juga.
Saat ini Pemkot Depok sedang membangun 50 sampai 150 ton kapasitas mesin pengolahan sampah berbasis teknologi. Bila sudah selesai di bangun, tentunya membutuhkan tenaga kerja, karena pada awal-awal kerja pasti belum lancar dalam pengelolaan sampah.
Diharapkan dengan berjalannya waktu, masyarakat dapat langsung memilah sampah sebelum dibuang, dan ini nantinya sudah menjadi budaya.
Salah satu pendekatan yang diambil adalah memisahkan sampah berdasarkan karakteristiknya. Sampah organik akan dikelola secara terpisah, sementara residu yang tidak dapat diolah akan diminimalkan.
“Kami akan berusaha untuk mengurangi jumlah residu hingga 5-10 persen, dan kami juga akan mencari solusi untuk sampah yang sulit diolah, seperti popok bayi,” jelasnya.