
Pasien Hemodialisis RSU Ari Canti Gunakan Meditasi Sidhakarya Untuk Tingkatkan Kualitas Hidup
Ubud, mimbar.co.id – Sebanyak 67 pasien hemodialisis reguler di RSU Ari Canti mengikuti sesi Meditasi Sidhakarya, sebuah teknik meditasi berbasis tradisi Bali yang dikembangkan untuk membantu pasien gagal ginjal kronik mengelola stres dan meningkatkan kualitas hidup.
Inisiasi ini dipandu oleh dr. I Gusti Ngurah Putra Eka Santosa, M.Fis, yang juga merupakan Dekan Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar.
dr. I Gusti Ngurah menjelaskan, meditasi ini terinspirasi dari Tari Wali Sidhakarya dan bertujuan membantu pasien mencapai keseimbangan mental serta emosional.
“Meditasi ini dapat mengurangi kecemasan dan stres yang sering dialami pasien gagal ginjal, sehingga mereka lebih nyaman menjalani hemodialisis,” ujar dr. Ngurah.
Dalam sesi ini, ia didampingi oleh Prof. Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes, yang menekankan bahwa meditasi dapat meningkatkan hormon kebahagiaan dan membantu pasien beradaptasi dengan kondisi mereka.
Gagal ginjal kronik (GGK) semakin banyak ditemui di Indonesia, dengan satu dari sepuluh orang dewasa mengalami gangguan fungsi ginjal.
Bagi mereka yang harus menjalani hemodialisis rutin, kelelahan dan kecemasan sering kali menjadi tantangan tersendiri. Itulah sebabnya pendekatan holistik seperti meditasi mulai dilirik sebagai pelengkap terapi medis.
Dr. dr. Yenny Kandarini, Sp.PD-KGH, FINASIM, spesialis penyakit dalam yang menangani pasien GGK, menegaskan bahwa mental yang stabil dapat membantu pasien menjalani terapi dengan lebih baik.
Menurutnya, ketenangan pikiran membuat pasien lebih mampu menghadapi proses dialisis tanpa stres berlebihan, sehingga secara keseluruhan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Selain dukungan medis, kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal juga perlu terus ditingkatkan.
Pola makan sehat, kontrol tekanan darah, serta aktivitas fisik yang cukup dapat membantu mencegah GGK.
Meskipun teknologi medis terus berkembang, akses terhadap perawatan masih menjadi tantangan.
Karena itu, pendekatan seperti Meditasi Sidhakarya diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi yang lebih luas dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.