Tahun 2023, Kebangkitan Tinju Indonesia
JAKARTA – Kebangkitan tinju Indonesia menampakkan sinar terang. Ketua Umum PP Pertina, Mayjen TNI Purn Dr (C) Komaruddin Simanjuntak menyebutkan, titik terang itu dimulai pada SEA Games Vietnem 2021. Dari enam petinju yang dikirim, lima petinju berhasil membawa pulang medali (1 emas, 3 perak, 1 perunggu).
Patut dicatat, torehan prestasi di SEA Games Vietnam itu sekaligus memecah keterpurukan tinju Indonesia 30 tahun terakhir. “Kini saatnya tinju Indonesia bangkit seperti kejayaan era 80-an,” ujar pria berkumis tebal itu.
Menatap SEA Games 2023 Kamboja, Pertina menargetkan minimal dua medali emas. “Kita bersyukur, pemerintah dalam hal ini Kemenpora sangat mendukung. Melihat prestasi tinju di SEA Games 2021 Vietnam, maka di SEA Games 2023 Kamboja, atas dukungan Kemenpora ada kemungkinan kita bisa mengirim sepuluh petinju,” ujar mantan Pangdam IX/Udayana, itu.
Pihaknya telah menggelar Pemusatan Latihan Nasional (Pelantas) Tinju di Ciseeng, Bogor. Sebanyak 17 petinju berlatih keras, di bawah bimbingan pelatih kepala Barbaro Fernandez Jiminez. “Sejauh ini, saya sangat puas melihat kinerja Barbaro,” kata Komar.
Pelatih asal Kuba, itu dinilai mengerti betul tipe petinju. Tidak saja menyelami karakter, tetapi juga style (gaya). Ada sejumlah style tinju. Di antaranya, ortodoks (konvensional), petinju kidal, swarmer (agresif), slugger (penekanan pada kekuatan pukulan), out-boxer (jaga jarak), puncher (kombinasi semua gaya).
“Barbaro memberi treatment yang berbeda terhadap semua style petinju yang dilatih. Jadi tidak dipukul rata,” kata Komar.
Satu hal lagi, Barbaro paham betul hakikat “sport intelligence”. Ia membuat peta analisa kekuatan calon lawan. Profil petinju-petinju yang akan turun di SEA Games Kamboja, ditelaah satu per satu kekuatan dan kelemahan. Selanjutnya, ia membuat simulasi bagaimana cara mengalahkan lawan.
Percaya Diri
Komaruddin adalah tipikal pengurus yang mau turun ke bawah. Secara berkala ia menyambangi petinju-petinju, ofisial, dan tim pelatih di Pelatnas Ciseeng. Ia melihat dari dekat proses latihan. Sesekali, ia bahkan ikut menjadi “asisten” pelatih. Kali lain, ia terlibat asyik ngobrol dengan petinju, pelatih, dan ofisial lain.
Kedekatan Komar dengan para petinju dan tim pelatih juga dibangun melalui jalur komunikasi langsung, baik lewat telepon maupun Whatsapp. “Kalau saya tidak sempat ke sana, maka saya akan telepon atau whatsapp petinju. Setidaknya saya mencoba membangun iklim keterbukaan melalui komunikasi yang direct,” ujar Komar yang juga Sekjen PPAD (Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat) itu.
Dari beberapa komunikasi lewat telepon maupun pesan whatsapp, Komar mendapat gambaran yang sangat positif. Semua petinju merasa bersemangat. Mereka juga merasakan perbedaan setelah dilatih Barbaro. “Kesan mereka saya simpulkan, merasa lebih percaya diri, fisik lebih prima, serta penguasaan berbagai variasi dan strategi bertinju,” tambahnya.
Kebetulan, karakter Komar yang seorang purnawirawan jenderal, banyak kemiripan dengan Barbaro. Barbaro sangat tegas, keras, dan disiplin saat menerapkan latihan. Di sisi lain, ia menjadi pribadi yang sangat rileks di luar jam latihan.
Di mata para petinju, Barbaro tidak saja dihormati sebagai pelatih, tetapi juga disegani sebagai abang, kawan, sekaligus bapak. Dan itu dirasakan juga oleh para asisten pelatih dan ofisial.
Dukungan Banyak Pihak
Komar percaya, prestasi akan mendatangkan kepercayaan dan dukungan. Itu yang mulai ia rasakan. Setelah menorehkan prestasi di SEA Games 2021 Vietnam, Kemenpora memberikan atensi terhadap cabang tinju. Demikian pula KONI dan KOI. “Kami berterima kasih kepada Kemenpora, KOI, maupun KONI, dan para pihak yang mendukung prestasi tinju Indonesia,” katanya.
“Tugas saya selaku pengurus, adalah memastikan bahwa semua serba transparan dengan terstandar. Kami selalu bicara soal target, skill, dan kemampuan. Tidak ada KKN untuk menentukan siapa yang berangkat dan siapa yang tidak,” ujar Komar.
Termasuk ketika Pertina menjadwalkan try out ke luar negeri, maka petinju yang berangkat adalah petinju yang memang layak. “Semua masukan dan analisa secara terbuka kita bahas dalam rapat pertama, kedua dan ketiga. Setelah deal, baru saya tanda tangan. Jadi tidak ada complain di kemudian hari,” tambahnya.
Tim Pelatnas
Berikut adalah daftar tim yang masuk dalam Pelantas Tinju untuk SEA Games 2023, Kamboja.
Petinju:
1. Ingatan Ilahi (Riau, kelas 51 kilogram putra). Ingatan adalah pemegang medali emas kelas terbang PON XX/Papua 2021.
2. Asriudin Tapalaola (DKI Jakarta, kelas 54 kilogram putra). Asriudin adalah pemegang medali emas Kejurnas Elite Sumut 2022.
3. Jil Mandagie (DKI Jakarta, kelas 57 kilogram putra). Gil, southpaw, gagal medali dalam pertandingan kelas bantam PON Papua 2021.
4. Farrand Papendang (Sulawesi Utara, kelas 63,5 kilogram putra). Farrand adalah pemegang medali emas kelas welter ringan PON Papua 2021.
5. Fido Masoara (DKI Jakarta, kelas 63,5 kilogram putra). Fido adalah pemegang medali emas kelas ringan Kejurnas Elite Sumut 2022.
6. Sarohatua Lumbantobing (Sumatera Utara, kelas 71 kilogram putra). Sarohatua adalah pemegang medali emas kelas welter PON Papua 2021.
7. Maikel Muskita (Jawa Barat, kelas 81 kilogram putra). Maikhel adalah pemegang medali emas kelas menengah PON Papua 2021 dan SEA Games 2021 Vietnam.
8. Sandiyarto Peroza (Jawa Barat, kelas 92 kilogram). Sandiyarto adalah pemegang medali perunggu kelas berat PON Papua 2021.
9. Israellah Saweho (Sulawesi Utara, kelas 48 kilogram putri). Israellah adalah pemegang medali emas kelas 46 kilogram Kejurnas Junior Sumatera Utara 2019.
10. Nabila Maharani (Lampung, kelas 50 kilogram putri). Nabila adalah pemegang medali perak kelas terbang ringan PON Papua 2021.
11. Novita Sinadia (DKI Jakarta, kelas 54 kilogram). Novita adalah pemegang medali emas kelas bantam PON Papua 2021.
12. Ratnasari Devi (DKI Jakarta, kelas 57 kilogram putri). Ratna adalah pemegang medali emas kelas bulu Kejurnas Elite Sumut 2022.
13. Huswatun Hasanah (Nusa Tenggara Barat, kelas 60 kilogram putri). Huswatun adalah pemegang medali emas kelas ringan PON Papua 2021.
Ofisial:
14. Barbaro Fernandez Jimenes (Kuba), pelatih.
15. Darman Hutauruk (Riau, pelatih).
16. Kusdiyono (Jawa Barat, pelatih).
17. Puspa Aprilia (Jawa Tengah, pelatih).
18. Hengky Silatang (DKI Jakarta, manajer).
EM/NM