Terbit, Pesan Memo Kemanusiaan Akhmad Sekhu
JAKARTA – Kabar asyik buat penyuka puisi. Sudah terbit buku kumpulan puisi-puisi keren yang asyik banget dinikmati. Buku ini menghimpun 101 puisi karya penyair yang juga jurnalis, Akhmad Sekhu.
Buku puisi yang berukuran14,8 cm x 21 cm ini berisi 156 halaman dengan harga: Rp. 79.000. Karya sasra ini diterbitkan PT Balai Pustaka (Persero), Jakarta.
Akhmad Sekhu adalah seorang penyair yang telah banyak menerbitkan karyanya di media massa cetak (koran dan majalah) dan digital maupun dalam bentul buku individu dan antologi bersama penulis/ penyair lainnya.
Kesehariannya sebagai jurnalis membuatnya kerap bergaul dan akrab dengan para pesohor, selebritas, bintang film, maupun tokoh-tokoh industri hiburan lainnya. Apresiasi mereka terhadap kekaryaan Ahmad Sekhu sebagiannya dapat dibaca dalam buku ini.
Puisi-puisi dalam buku Memo Kemanusiaan ini menyiratkan sikap universal kita untuk memperlakukan manusia sesuai dengan hakikat manusia yang bersifat manusiawi. Puisi-puisi yang terkandung nilai-nilai kemanusiaan (human values) terdiri dari kebenaran, kebajikan, kedamaian, kasih sayang dan tanpa kekerasan, yang merupakan nilai-nilai yang sangat relevan dari zaman dulu sampai sekarang.
Akhmad Sekhu lahir di Tegal, 27 Mei 1971 besar di “Kota Budaya” Yogyakarta lalu hijrah ke “Kota Gelisah” Jakarta dan bekerja sebagai wartawan. Ia lernah memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999), Penulis Terbaik “Suara Mahasiswa” di Harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta (1999), Pemenang Lomba Mengarang Pahlawan Nasional Mohammad Husni Thamrin di Jakarta (2004), Pemenang Favorit Lomba iB Kompasiana Blogging Day (2010), Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana “100 Tahun Chairil Anwar” (2022).
Karya-karyanya dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana, serta film. Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain.
Ismail