DAERAH

Banjir di Ciamis, Seorang Penjual Gorengan Hilang Terseret Arus

JAKARTA – Seorang warga Desa Cihaurbeuti, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dinyatakan hilang dalam peristiwa banjir yang terjadi pada Jumat (7/10).

Menurut hasil keterangan yang dihimpun sementara, petaka itu terjadi saat kendaraan jenis sepeda motor yang dikendarai korban terseret arus banjir. Kendaraan korban kemudian tersangkut di jembatan, namun korban yang berprofesi sebagai penjual gorengan itu diduga terbawa arus banjir.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis bersama tim gabungan dari unsur TNI, Polri, Basarnas, instansi terkait, relawan dan masyarakat masih berupaya mencari korban di sekitar DAS Citanduy.

“Sampai saat ini tim SAR gabungan sedang melakukan pencarian di wilayah sungai Citanduy,” jelas anggota tim Pusdalops BPBD PB Kabupaten Ciamis, Sabtu (8/10).

Banjir di Ciamis terjadi setelah sebelumnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut sehingga menyebabkan Sungai Cikalumpang kehilangan daya tampung debit air sehingga meluap dan menggenangi permukiman warga.

Hasil kaji cepat sementara, empat dusun di Desa Cihaurbeuti terdampak banjir. Adapun kondisi saat ini banjir sudah surut dan masyarakat mulai membersihkan rumah mereka.

Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dan yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Ciamis dan sekitarnya sampai dengan hari Minggu (9/10), menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Menyikapi hal itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Upaya seperti monitoring bantaran sungai dengan susur sungai oleh pihak-pihak yang berkompeten seperti personil TNI-POLRI, menjaga sungai dan kanal dari sampah serta pembersihan drainase permukiman agar dilakukan secara berkala untuk memininalisir potensi bencana susulan, khususnya di padat penduduk.

Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai maupun di lereng tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.

Ismail

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button