Jelang DWG G20 Belitung, BNPB Simulasikan Penanganan Kebakaran
JAKARTA – Perhelatan _Development Working Group_ (DWG) yang merupakan salah satu rangkain kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, rencananya akan digelar di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung Provinsi Bangka Belitung pada Rabu (7/9) hingga Jumat (9/9).
DWG merupakan kelompok kerja yang bertugas membahas agenda prioritas G20 dalam bidang pembangunan, dihadiri oleh menteri negara-negara anggota G20 dan delegasi lainnya.
Kegiatan utama DWG akan digelar di lapangan terbuka menggunakan tenda yang dikelilingi oleh ilalang dan pepohonan rimbun yang membuat suasana menjadi sejuk, selain itu dekat juga dengan pantai dimana Belitung terkenal memiliki pantai dengan pemandangan yang indah.
Namun, dibalik kelebihan keindahan suasana alam sekitar lokasi utama DWG, terdapat pula kemungkinan atau potensi terjadinya bencana, yaitu bencana kebakaran.
Menyikapi potensi tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas selaku panitia nasional DWG G20 menggandeng pemerintah daerah setempat, untuk melakukan gladi atau simulasi penanganan kebakaran di lokasi utama DWG.
Gladi penanganan kebakaran dilaksanakan pada Sabtu (3/9) yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)/Pemadam Kebakaran Kabupaten Belitung, perwakilan Kepolisian, perwakilan Dinas Kesehatan dan perwakilan panitia DWG serta pihak-pihak terkait lainnya.
Skenario yang ditentukan berupa, terjadi kebakaran di dalam ruang rapat utama akibat percikan api yang disebabkan korsleting listrik. Tim yang berada di ring satu, menginformasikan kepada seluruh delegasi dan tim pemadam kebakaran yang memang disiapkan selama perhelatan di posko pemadam kebakaran tidak jauh dari lokasi ruang rapat bahwa telah terjadi kebakaran.
Setelah itu tim mengevakuasi para delegasi menuju titik kumpul di ruang terbuka, disaat bersamaan pemadam kebakaran sudah tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman di titik api.
Saat melakukan evakuasi, terdapat delegasi yang mengalami luka dan sesak nafas, sehingga dilarikan ke posko tenaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Diakhir gladi kebakaran, dilakukan evaluasi guna mendapatkan gambaran terhadap situasi faktual di lapangan.
Pelaksanaan gladi ini diharapkan dapat mengidentifikasi sumber daya personil dan peralatan, kemudian
menjadi rekomendasi bagi pihak panitia DWG dalam membuat langkah-langkah untuk mencegah dan evakuasi jika terjadi kebakaran, sehingga meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kebakaran serta meminimalisir terjadinya korban.
Ismail