TD Gulat Apresiasi Kinerja Wasit dan Puji Sportivitas Penonton
MERAUKE–Technical Delegate kompetisi gulat PON XX Papua, Yahya Madjid, mengapresiasi kelangsungan hari pertama perebutan 18 medali emas cabor Olimpiade ini, Jumat (8/10/2021). “Prosesi pembukaan berjalan lancar, pertandingan secara umum berlangsung tertib dan terkendali karena para wasit menjunjung tinggi prinsip fairplay. Semoga ke depannya demikian juga. Waktu pertandingan masih panjang,” kata Yahya Madjid, Jumat malam di GOR Futsal KONI Merauke, Papua.
Dalam evaluasi yang dilakukan seusai perebutan dua medali emas di hari pertama itu, Yahya Madjid juga memuji sikap para peserta dan penonton yang sama-sama mengedepankan sportivitas.
Pertandingan memang sempat tersendat karena adanya keinginan tim tuan rumah agar pegulat yang kalah di babak semifinal langsung diberikan medali perunggu. Namun, permintaan tersebut tidak dikabulkan, mengingat pertandingan gulat PON XX Papua ini mengadopsi peraturan Persatuan Gulat Dunia (UWW) yang memastikan dua pegulat yang kalah di babak semifinal tetap bertanding guna memperebutkan medali perunggu.
Permintaan ini diajukan menyusul kegagalan andalan tuan rumah Dewi Sartika Nasution menjejak ke babak akhir duel di kelas 50kg gaya bebas putri. Dewi akhirnya menempati posisi keempat setelah diungguli Eva Siska Suryani (Sumbar) dalam perebutan medali perunggu. Yahya Madjid sangat bersyukur karena baik ofisial maupun pendukung tuan rumah tetap bersikap positif, menerima hasil pertandingan.
Yahya Madjid mengingatkan bahwa 18 kelas dari tiga kategori yang dipertandingkan di PON XX ini sepenuhnya mengacu pada aturan UWW, serupa dengan pertandingan regional dan internasional lainnya. Apalagi, PP PGSI juga anggota UWW. “Di Asian Games XVIII 2018 di Jakarta juga seperti ini,” Yahya Madjid mengingatkan tentang wajibnya menerapkan international rules itu.
Perebutan 18 set medali cabor gulat yang digelar hingga Kamis (14/10) mendatang, dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Seluruh atlet, ofisial, wasit juri, dan pelaksana pertandingan, wajib mengikuti tes anti Covid.
Para pegulat menjalani tes usap antigen beberapa jam sebelum pertandingan. Namun, untuk pertandingan hari kedua, yakni Sabtu (9/10) ini, sebanyak 17 pegulat putri yang akan tampil di kelas 57kg, 62kg dan 68kg, sudah menjalani tes antingen Jumat siang kemarin oleh tim satgas Covid-19.
“Hal itu dilakukan untuk memberikan kesempatan tes PCR yang hasilnya lebih akurat jika ada pegulat yang positif terpapar Covid 19 dari tes antigen,” kata dr.Satrio Budi Adi, staf medis dari PP PGSI.
Karena dari hasil tes antingen kemarin siang ke-17 pegulat di kelas 57kg, 62kg dan 68kg putri itu menunjukkan hasil negatif, kesemuanya dipastikan dapat mengikuti penimbangan pada Sabtu siang mulai pukul 13.00 WIT atau 11.00 WIB.***