4 Tahun Jokowi-JK, Kemiskinan dan Harga-harga Turun

 4 Tahun Jokowi-JK, Kemiskinan dan Harga-harga Turun

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko didampingi sejumlah menteri saat konferensi pers Pencapaian 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, di Aula Gedung III Kemensetneg. (setkba.go.id)

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko didampingi sejumlah menteri saat konferensi pers Pencapaian 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, di Aula Gedung III Kemensetneg. (setkba.go.id)

Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah mengelola ekonomi makro dengan baik dan penuh kehati-hatian.

Demikian dikatakan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, saat mengawali konferensi pers Laporan 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Membangun Manusia Indonesia Menuju Negara Maju, di Aula Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Selasa (23/10).

“Meski di tengah ketidakpastian kondisi global, namun pertumbuhan ekonomi tetap stabil dikisaran 5% dan terus meningkat,” kata Moeldoko.

Tidak hanya itu, angka pengangguran, lanjut Moeldoko, menurun dari 5,94% di 2014 menjadi 5,13% di Februari 2018, dibarengi dengan terbukanya kesempatan kerja.

Sementara mengenai harga-harga, Moeldoko memastikan terkendali, di mana tingkat inflasi turun dari 8,3% di 2014 menjadi 2,88% di September 2018.

“Stabilitas harga ini menjaga daya beli masyarakat dan memberi ruang gerak dunia usaha,” jelas Moeldoko

Adapun angka kemiskinan, menurut Moeldoko, untuk pertama kalinya berada pada level 1 digit, di 9,82%, turun jauh dibanding  tahun 2014 lalu, sebesar 10,96%.

Penurunan angka kemiskinan ini, lanjut Moeldoko, dibarengi penurunan ketimpangan pendapatan atau gini rasio dari 0,414% pada tahun 2014 menjadi 0,389% pada Maret 2018.

Konferensi pers tersebut dihadiri oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Kepala Bekraf Triawan Munaf. (ivan/hms)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar