Taman Doa dan Paroki Baru di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang

 Taman Doa dan Paroki Baru di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang

MALANG – Monsigneur Henricus Pidyarto O.Carm Uskup Keuskupan Malang mendampingi Komandan Lanud Abdulrahman Saleh, Marsekal Pertama TNI Fearly meresmikan Taman Doa ARS (Abdulrahman Saleh) yang juga menjadi kota asal Santo Yohanes Maria Vianney yang berasal dari kota Ars, Perancis.

Peristiwa itu sungguh merupakan sukacita seiring di pagi hari nan cerah di Hari Kamis, 31 Mei 2023 Gereja Katolik merayakan Pesta Sukacita Bunda Maria Mengunjungi Elisabeth Saudaranya.

Sore hari Mgr. Pidyarto O.Carm mengadakan Perayaan Ekaristi penetapan Stasi Paroki Yohanes Maria Vianney, Singosari, Lanud Abdulrahman Saleh menjadi Paroki administratif.

Mgr. Pydiarto menyampaikan pesan sukacita dalam homili Perayaan Ekaristi yang dihadiri 31 imam, dan 700 umat. Pesan sukacita, bukan saja karena Raja Israel hadir membawa keselamatan sebagaimana bacaan pertama dan kedua mengenai ajakan Paulus kepada umat di Filipi agar senantiasa bersukacita karena bersyukur kepadaTuhan.

“Sukacita itu terjadi karena selalu ada alasan untuk mengalami anugerah Allah yang nyata. Kebaikan Tuhan nyata lewat negara, lewat TNI AU yang memfasilitasi tanah yang diperuntukkan bagi pendirian Gereja Katolik sejak tahun 1972,” kata Mgr. Pydiarto.

Perhatian dan bantuan institusi TNI AU, lanjutnya, diibaratkan sebagai gerakan Bunda Maria yang memberi perhatian saat saudarinya membutuhkan bantuan dan sapaan saat hamil tua. Solidaritas ini adalah warta sukacita. Kepekaan Bunda Maria menolong sasudaranya pun juga terjadi saat peristiwa perkawinan di Kana dimana anggur pesta hampir habis.

Dijelaskan Mgr. Pydiarto, Bunda Maria rela mendengarkan keluhan anak-anaknya. Dia penolong, dia pun membawa Yesus dalam kandungannya karena komitmennya sebagai hamba Tuhan dan ikhlas menerima kehendak Tuhan akan kedatangan Tuhan Yesus ke tengah dunia.

“Intisari sukacita ada dalam semangat belarasa,” kata Mgr. Pydiarto.

Sementara, Romo Yos Bintoro Pr., S.Fil., M.Sc., mengatakan bahwa pelayanan murah hati dalam semangat belarasa menghadirkan pelayanan bagi Tuhan, nasionalitas cinta akan tanah air dan pemuliaan kemanusiaan yang adil dan beradab (For God, Nation, and Humanity).

“Penetapan status Gereja Katolik TNI AU sebagai Paroki Administratif adalah perjuangan kolaborasi umat setempat, OCI (Ordinariatus Castrensis Indonesia/Keuskupan Umat Katolik di Lingkungan TNI dan Polri), dan Keuskupan Malang,” kata alumni Sekolah Prajurit Perwira Karier tahun 1997 yang menyandang pangkat Kolonel Angkatan Udara dalam keterangannya, Rabu (7/6).

Ditambahkannya, peristiwa ini tentunya meneguhkan kebersamaan umat Katolik bersama masyarakat sekitar dan pelayanan koordinatif dengan umat Katolik matra AD, AL dan Kepolisian RI yang berdinas di Kota dan Kabupaten Maland.

“Selain sapaan pastoral yang amat dirindukan personel TNI & Polri beserta keluarga atas kehadiran Paroki dengan pelayanan pastoral yang disiapkan oleh Romo Dimas Pr yang ditugaskan Uskup Malang sebagai Pastor bagi Pelayanan umat Katolik Militer dan Kepolisan RI (Pasyanmilpol) diharapkan dapat semakin meneguhkan kebutuhan perlayanan dan perawatan rohani Katolik. Umat semakin Pede pada kekuatan kerahiman dan bela kasih Tuhan yang mendampingi dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara,” kata Romo Yos Bintoro yang juga Wakil Uskup Umat Katolik di Lingkungan TNI dan Polri.

Ditambahkannya, setiap umat Katolik di lingkungan TNI dan Polri agar menghadirkan diri sebagai penerus warisan iman dengan merawat cinta akan tanah air lewat suri teladan pahlawan-pahlawan Katolik, seperti dari TNI AD, Ignatius Slamet Riyadi; TNI AL, Yos Sudarso; TNI AU, Agustinus Adisutjipto; dan Kepolisian RI, Karel Satsuitubun.

“Tuhan memberkati, Bunda Maria melindungi. Semoga menjadi kebangkitan rohani umat Katolik TNI dan Polri yang bertugas di Malang. Tuhan memberkati,” kata Romo Yos Bintoro.| rls

Berita Terkait