Pemerintah Percepat Impor Kebutuhan Pangan Masyarakat

 Pemerintah Percepat Impor Kebutuhan Pangan Masyarakat

JAKARTA – Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto mengungkapkan, pemerintah pusat akan melakukan percepatan bahan pangan mulai dari bawang putih, gula dan daging.

Hal tersebut dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kesal, sebab banyaknya proses impor yang terhambat di dalam negeri.

Begitu pula saat rapat koordinasi tingkat menteri, juga membahas persoalan pangan, menyanggupi yang diminta oleh Jokowi.

“Keputusan rapat ini, mempercepat impor bahan baku. Antar lembaga, semuanya kita sinergikan. Jadi memang gula, bawang putih, kita percepat semuanya. Mengenai gula, stock-nya akan kita tambahkan,” kata Agus, usai menghadiri rakor pangan di Kemenko Perekonomian, Jum’at (6/3/2020) kemarin.

Lebih jauh Menteri Perdagangan menjelaskan, untuk bawang putih, saat ini pihaknya bisa menerbitkan izin impor bawang putih sampai 90.000 ton, dalam beberapa hari ke depan. Tujuannya, agar impor komoditas tersebut bisa segera direalisasikan, sebelum memasuki bulan Ramadan.

Agus juga menjelaskan, jumlah izin impor bawang putih itu sesuai dengan permohonan yang diterima kementerian melalui sistem Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RPIH).

“Bawang putih hari ini masuk. Kita lihat kita keluarkan semua berdasarkan dari RIPH yang sudah keluar kira-kira 90.000 ton,” ujarnya.

Sementara untuk impor kebutuhan gula kristal putih (GKP), sudah mengeluarkan izin impor sebanyak 438.800 ton. Untuk pemenuhan kebutuhan daging di dalam negeri, Perum Bulog juga ditugaskan untuk mengimpor 100.000 ton daging.

“Impornya beberapa yang terkait, daging kerbau baru 100.000 ton ke Bulog,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, pada kesempatan yang sama.

Begitu pula Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog, Bachtiar menerangkan, penugasan impor 100.000 ton daging kerbau tersebut diberikan untuk alokasi satu tahun.

Sementara, impor yang akan dilakukan dalam waktu dekat, demi memenuhi kebutuhan bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yakni sebesar 25.000 ton.

Sebelumnya, Jokowi dalam membuka rapat kerja nasional Kementerian Perdagangan 2020, Rabu (4/3/2020) di Istana Negara, ia meminta kepada jajaran menterinya untuk bisa merelaksasi dan mempercepat prosedur impor yang lama dan berbelit.

Impor ini terutama yang menyangkut bahan baku industri. Pasalnya, industri di China sudah berhenti padahal supply bahan baku kebanyakan dari sana, seperti garam dan gula.

“Pertama urusan impor. Tolong betul-betul dilihat yang berhubungan dengan policy impor. Jangan lagi ada yang hambat di situ. Sudah di sana sulit jangan masuk ke sini juga sulit. Industri garam misalnya, untuk bahan baku kemudian gula untuk makanan-minuman,” kata Presiden Jokowi.

Sebelumnya dikatakan Ketua Umum Komite Pedagang Pasar/KPP Abdul Rosyid Arsyad di beberapa media online, terhadap beberapa harga merangkak naik, seperti harga gula di pasar tradisional. Hal ini sudah mendapat respon dari Presiden RI akan secepatnya impor gula, daging dan bawang putih yang di lakukan Kementerian Perdagangan dan Bulog.

“Kami berterima kasih kepada pak Jokowi, Mendag dan Bulog yang cepat merespon adanya solusi terhadap gejolaknya harga gula dan secepatnya pemerintah pusat akan impor gula, daging dan bawang putih, demi menstabilkan harga pangan se-Indonesia, agar pedagang dan masyarakat membeli bahan pokok dengan harga terjangkau, juga banyaknya ketersediaan bahan pokok seperti gula, daging dan bawang putih,” papar Rosyid. (rls)

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar