Ingat Pesan Satgas KPCPEN, Jangan Lengah Tetap Patuhi Prokes

 Ingat Pesan Satgas KPCPEN, Jangan Lengah Tetap Patuhi Prokes

JAKARTA – Sejumlah pihak saat ini gencar menyiapkan vaksin Covid-19. Namun demikian masyarakat diminta tidak lengah untuk tetap waspada dan mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) agar tidak tertular, karena diketahui bersama bahwa virus tersebut telah memakan banyak korban jiwa.

Jubir Satgas Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro, mengatakan, dalam situasi wabah penyakit Covid-19 ini, lebih baik melakukan upaya pencegahan daripada mengobati.

Menurutnya, bagi yang sudah terinfeksi dan kemudian sembuh, tidak berarti sudah kebal.

“Kalau kita bisa dapat imunisasi spesifiknya dari vaksin, kenapa harus sakit. Harus tetap disiplin menjaga diri sendiri dan orang lain. Terapkan Prokes minimal 3M (mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” kata Reisa dalam Dialog yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (23/11/2020) lalu.

Sementara itu, pakar Imunisasi Indonesia, dr. Jane Soepardi, mengingatkan masyarakat agar tak acuh pada upaya penyediaan vaksin Covid-19 terkait dengan penanganan wabah Covid-19 yang tengah dilakukan pemerintah.

“Kalau kita beruntung mendapat imunisasinya dari Covid-19 jangan ditolak. Harus bersyukur kalau kita dapat vaksin ini,” kata Jane.

Jane sepakat bahwa vaksin adalah upaya pamungkas untuk menghentikan penyebaran COVID-19 dan membentuk kekebalan komunal.

“Pengetahuan para ilmuwan saat ini masih sangat terbatas mengenai COVID-19, selalu saja ada yang baru. Kita tidak tahu, misalnya kalau sekarang kita kena Covid-19 dan kebetulan sembuh, kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” ujarnya.

Dia juga meminta agar masyarakat jangan lengah dengan beranggapan bahwa Covid-19 hanya akan sekali mengidap tubuh manusia yang sudah tertular. Dicontohkannya pada penyakit infeksi cacar air. Penyakit itu tidak hilang, namun malah mengganas seiring bertambahnya umur seseorang.

“Sebagai contoh kita kena cacar air waktu kecil, sembuh. Ternyata virus cacar itu tidur di ganglion saraf. Nanti mungkin 15-20 tahun lagi, tiba-tiba waktu kondisi kita jelek, muncul yang namanya Herpes Zoster (cacar ular) yang sangat sakit,” terangnya.

Pakar vaksinasi ini juga menambahkan, infeksi virus Corona ini sangat cepat. Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat tak sembrono dan peduli dengan ketersediaan vaksin nantinya.

“Masyarakat juga harus tahu betul vaksin dengan obat itu tidak sama, berbeda sama sekali. Membuat vaksin itu jauh lebih susah daripada membuat obat. Sudah jadi pun vaksinnya, untuk bisa diterima, itu syaratnya jauh lebih sulit daripada obat. Karena vaksin itu akan diberikan pada orang sehat. Obat itu diberikan kepada orang yang sudah sakit,” jelasnya.

“Vaksin hanya bisa diberikan apabila telah terbukti kalau orang sehat yang diberi vaksin tetap sehat. Jadi punya kekebalan,” sambungnya. (Yor)

Foto ilustrasi/ist

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar