Cegah Hoax Dengan Konten Positif Sejak Dini

 Cegah Hoax Dengan Konten Positif Sejak Dini

TANGSEL – Workshop Jurnalistik, yang mengambil tema ‘Bijak Berinternet, Cerdas Bermedia Sosial’ (cegah hoax dengan konten positif), yang diselenggarakan oleh Seksi Musik dan Lifestyle PWI Provinsi DKI Jakarta, bekerjasama dengan XL Alexita, berlangsung di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan, Jumat (15/02/2019).

Dalam kegiatan Workshop tersebut, sebagai narasumber, Kesit B Handoya (PWI), John Paul Ivan (Artis), Cipto Rustianto (XL), Kompol Arman, S.IK., M.Si., (Wakapolres Tangerang Selatan), Iqbal Irsyad (PWI), serta Diah Ayu Lestari (Finalis Putri Indonesia). Kegiatan tersebut dihadiri kurang lebih 60  siswa/siswi SMAN 4 Pondok Ranji.

Sementara itu Wakapolres Tangerang Selatan Kompol Arman, S.IK., M.Si., mengungkapkan, kegiatan Workshop Jurnalistik, cegah hoax dengan konten positif,  yang berlangsung di SMAN 4 ini sangat positif.

Sebab dalam workshop ini, kita memperkenalkan sejak dini kepada siswa/sisawi, apa itu yang namanya hoax, apa yang dimaksud dengan ujaran kebencian, bagaimana penyebarannya, serta sangsi pidana yang bisa menjerat bagi pelakunya.

“Itu sangat penting diketahui sejak usia dini, siswa/siswa SMAN 4 ini sangat merespon dengan baik. Mereka merespon materi yang disajikan, dari awal hingga akhir kegiatan. Mereka itu betul-betul ingin tahu bagaimana dengan tentang hoax tersebut,” kata Arman.

Wakapolres Tangsel juga menyebutkan, masalah ujaran kebencian yang ada diwilayahnya, pihaknya merespon bila ada seseorang ataupun kelompok yang merasa dirugikan, dan melaporkan masalah ujaran kebencian tersebut, pasti kami akan menindak lanjutinya, ujarnya.

Arman menyebutkan bahwa imbas dari hoax dan ujaran kebencian ini biasanya ditujukan kepada perorangan ataupun kelompok.

Ia juga menjelaskan bahwa efek yang terjadi benar-benar sangat bahaya, baik itu dari segi ekonomi, sosial, politik, bahkan bisa menimbulkan konflik sosial.

Arman berharap, agar pihak sekolah terus memberikan penjelasan kepada siswa/siswinya terkait masalah hoax dan ujaran kebencian.

“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini, diikuti oleh sekolah-sekolah lainnya yang ada di Tangsel, sehingga anak-anak dari usia dini bisa mengenal dan mengetahui dampaknya, sehingga mereka tidak menyebarkan hoax atau ujaran kebencian,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Corporate Communications XL Axiata, Cipto Rustianto menyampaikan pentingnya berinternet secara bijak dan sehat.

“Kalian para generasi milenial ini pada 2030 – 2040 nanti, akan menggenggam kepemimpinan bangsa ini. Oleh karena itu jangan sampai terjebak dengan bermedia sosial yang negatif. Sebab konten di medsos anda  akan berpengaruh dengan  nasib anda kedepannya. Termasuk ketika akan  melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Jadi hati-hati dalam memberikan konten di medsos yang kalian punya,” kata Cipto.

Sementara itu Finalis Puteri Indonesia 2019, Diah Ayu Lestari mengatakan, generasi milenial ini adalah generasi kita untuk masa depan.

“Kita harus mengajarkan dan menanamkan kepada siswa/siswi tersebut, pentingnya menggunakan sosial media yang positif,” ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala sekolah SMAN 4 Tangerang Selatan, Suhermin S.pd.M.Si., yang memberikan apresiasi atas kegiatan yang digagas dan dilaksanakan oleh PWI Provinsi DKI Jakarta, Sie Musik dan Lifestyle ini.

“Luar biasa, ini adalah kegiatan yang sangat bagus jarang sekali ada kegiatan yang isinya mencerahkan seperti ini. Dengan adanya kegiatan seperti ini para siswa/siswi mendapat pengalaman baru, dan mereka akan lebih berhati hati serta bijak menggunakan media sosial. Kegiatan seperti ini harus ditularkan kepada sekolah sekolah lain,” ungkap Suhermin.

Begitu pula yang disampaikan Ketua Seksi Musik dan Lifestyle PWI Provinsi DKI Jakarta, Irish Riswoyo, bahwa penting bagi kami terutama PWI Prov DKI Jakarta untuk menyelenggarakan kegiatan Workshop, yang diperuntukkan bagi generasi milenial semacam ini.

“Ini sebagai bentuk tanggung jawab moral atas terjadinya penyebaran berita hoax. Boleh jadi dengan perkembangan teknologi termasuk internet, seseorang bisa dijeboskan kedalam penjara kalau kita salah menggunakannya.  Sebaliknya bisa menjadi orang terkenal bahkan jutawan kalau pintar menggunakannya,”ungkap Irish.

Ia juga menyebutkan, dengan ketersediaan intenet, maka kedua ujung jari kita seolah-olah bisa menjadi salah satu penentu masa depan seseorang.

Tetapi kalau dipergunakan untuk menyebarkan hoax, maka akan berujung pada kasus hukum. Namun jika dipergunakan dengan bijak dan cerdas, boleh jadi bisa membuat seseorang menjadi terkenal atau bahkan menjadi jutawan,” tambah Irish. (van)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar